Kunci Jawaban PAI kelas 10 Halaman 232 dan Pembahasannya

Ilustrasi Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 232, Foto: Unsplash/Kobus Louw.

Kunci jawaban PAI kelas 10 halaman 232 membahas mengenai bab 8 Penilaian Pengetahuan. Terdapat dua jenis soal yaitu pilihan ganda dan esai. Siswa diminta menjawab setiap soal tersebut dengan benar dan tepat.

Kunci jawaban ini bisa digunakan siswa untuk panduan dan mengoreksi hasil jawabannya. Sebelum menjawab, siswa bisa membaca materinya terlebih dahulu. Kemudian mulai mengerjakan soal dari yang dianggap mudah.

Kunci Jawaban PAI kelas 10 Halaman 232

Ilustrasi Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 232, Foto: Unsplash/catherine_jones.

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam, Kemendikbud (2023: 232), pada halaman 232 ini siswa diminta menjawab soal untuk mengukur kemampuan dan pemahamannya terhadap materi.

Sebelum mulai menjawabnya, siswa bisa mempelajari kembali bab 8. Setelah itu baru mulai mengerjakannya.

Berikut adalah kunci jawaban PAI kelas 10 halaman 232 dan pembahasannya sebagai referensi belajar.

A. Berikanlah tanda silang (X) pada opsi jawaban A, B, C, D atau E yang merupakan jawaban yang paling tepat!

1. Sifat seseorang yang mudah tersulut emosi karena tidak senang dengan perlakuan atau perbuatan orang lain disebut dengan….

A. al-hilm

B. syaja’ah

C. ghadhab

D. tahawwur

E. ittiba al-hawa

Jawaban: C

Pembahasan: Jawabannya C karena ghadhab merupakan sifat seseorang yang mudah tersulut emosi dan tidak senang ketika orang lain melakukan sesuatu.

2. Hamzah adalah seorang yang sangat sabar dan tenang setiap kali menghadapi masalah. Haris adalah seorang yang penakut, bahkan cenderung pengecut. Hafidz adalah seorang yang sering marah dengan membabi-buta dan sering merusak barang-barang di sekitarnya. Hakim adalah seorang yang pemberani dan berwatak ksatria. Halim adalah seorang yang pandai mengelola emosinya sehingga selalu tampil kalem dan santun. Dari ilustrasi tersebut, yang memiliki sifat tahawwur adalah….

A. Haris

B. Halim

C. Hakim

D. Hafidz

E. Hamzah

Jawaban: D

Pembahasan: Jawabannya D karena Hafidz digambarkan sebagai orang yang mudah marah dan emosian.

3. Perhatikan pernyataan berikut!

a) Kelelahan yang berlebihan

b) Berani mengakui kesalahan

c) Berani meminta maaf terlebih dahulu

d) Kekurangan zat-zat tertentu dalam tubuh

e) Pengaruh hormonal jenis kelamin tertentu

Dari pernyataan tersebut, yang merupakan penyebab munculnya sifat temperamental antara lain ditunjukkan pada pernyataan….

A. a – b – c

B. a – c – d

C. a – d – e

D. b – c – d

E. b – d – e

Jawaban: C

Pembahasan: Jawabannya C karena penyebab munculnya sifat temperamental bisa diakibatkan kelelahan, kekurangan zat-zat tertentu, dan pengaruh hormon.

4. Berikut ini yang bukan merupakan contoh perilaku mujahaddah an-nafs seorang pelajar di lingkungan sekolah yaitu….

A. Disiplin, patuh dan taat pada aturan serta tata tertib sekolah

B. Menghormati guru dan karyawan sekolah serta menghargai teman

C. Menjaga perilaku hidup sederhana tidak sombong dan tidak gengsi

D. Menghindari tindakan vandalisme atau mencorat-coret pagar sekolah

E. menyembunyikan fakta bahwa ada yang mengikuti ujian dengan curang

Jawaban: E

Pembahasan: Jawabannya E karena mujahaddah annafs merupakan perjuangan melawan hawa nafsu atau usaha mengendalikan diri. Dan jawaban yang sesuai adalah E.

5. Contoh perilaku yang merupakan cerminan dari hadis tersebut dalam kehidupan sehari-hari adalah….

A. berani karena benar, takut karena salah

B. mengatakan kebenaran atas sesuatu, meskipun berisiko

C. menyembunyikan fakta kebenaran, untuk melindungi seseorang

D. berani mengatakan rahasia dan menuduhkannya kepada orang lain

E. berani menyuarakan sesuatu, jika mendapatkan imbalan yang pantas

Jawaban: B

Pembahasan: adis tersebut membahas mengenai berkata jujur meski itu ada risiko yang ditimbulkan. Jadi, jawaban yang sesuai adalah B.

Baca Juga: Soal dan Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 270 Kurikulum Merdeka

Itulah soal dan kunci jawaban PAI kelas 10 halaman 232 yang bisa digunakan untuk mengoreksi hasil jawaba. Jika masih banyak yang salah, maka bisa mempelajari kembali materinya. (Umi)