Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 3 Halaman 154: Keberagaman Pakaian Indonesia
22 Mei 2024 19:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Walaupun sudah ada kunci jawaban, siswa tetap perlu mengerjakan dengan kemampuannya sendiri. Hal ini akan melatih kemampuan pemecahan masalah, sehingga siswa tidak terlalu terpaku pada kunci jawaban.
Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 3 Halaman 154
Kunci jawaban tema 8 kelas 3 halaman 154 membahas tentang kue tradisional. Mengutip buku Kue Tradisional Anti Gagal oleh Siti Fatimah (2013), kue tradisional adalah bagian dari budaya Indonesia yang memiliki ciri khas masing-masing di setiap daerah. Adapun kunci jawaban tersebut yakni sebagai berikut:
I. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan diagram tersebut!
1. Berapa banyak anak yang menyukai serabi?
Jawaban:
Ada 35 orang yang menyukai serabi.
2. Berapa banyak anak yang menyukai kelepon?
Jawaban:
Ada 25 orang yang menyukai kelepon.
ADVERTISEMENT
3. Apa nama kue yang paling banyak disukai?
Jawaban:
Kue lapis adalah kue yang paling banyak disukai.
4. Apa nama kue yang paling sedikit disukai?
Jawaban:
Dodol adalah kue yang paling sedikit disukai.
5. Berapa banyak perbedaan antara yang menyukai kue lapis dan kue onde-onde?
Jawaban:
Perbedaan antara yang menyukai kue lapis dan onde-onde adalah 10 orang.
6. Apa saja yang dapat kamu simpulkan dari diagram tersebut?
Jawaban:
Berilah tanda centang (✔) untuk sikap menghargai perbedaan!
Jawaban:
ADVERTISEMENT
II. Carilah informasi tentang rumah dan pakaian adat nusantara.
Gunting dan tempelkan rumah dan pakaian adat yang berasal dari daerah yang sama. Tuliskan nama daerah sesuai rumah dan pakaian adat tersebut!
Jawaban:
Kunci jawaban tema 8 kelas 3 halaman 154 yang disebutkan di atas bisa digunakan sebagai referensi belajar. Dengan begitu, siswa bisa lebih mengenal kekayaan budaya di negeri sendiri. (DLA)