Konten dari Pengguna

Lafadz Takbiran Sesuai Sunnah Disertai Dalil dan Waktu Mengamalkannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
30 April 2022 0:16 WIB
·
waktu baca 6 menit
clock
Diperbarui 28 Februari 2023 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi masjid saat malam takbiran. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masjid saat malam takbiran. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, suasana menjelang Idul Fitri yang paling menyentuh hati adalah saat mendengarkan takbiran dari masjid atau takbiran keliling. Lafadz takbiran sesuai sunnah menjadi acuan jamaah yang menghidupkan masjid untuk menyambut hari raya tersebut.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa lafadz takbiran yang bisa dilafalkan umat Muslim menjelang hari raya Idul Fitri. Simak berbagai lafadznya dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya di bawah ini.

Lafadz Takbiran Sesuai Sunnah

Ilustrasi melafalkan takbir. Foto: Pexels
Takbiran menyambut Idul Fitri dimulai sejak magrib malam tanggal 1 Syawal sampai selesai sholat Ied. Pada malam takbiran ini, takbir berkumandang memeriahkan suasana malam Idul Fitri sekaligus menggetarkan hati baik yang bertakbir maupun yang mendengarkan.
Dilansir dari laman NU Online, Rasulullah SAW tidak menetapkan lafadz takbir tertentu di hari Idul Fitri. Namun, ada beberapa riwayat dari para sahabat Nabi yang mencontohkan.
Berikut ini adalah lafadz takbiran sesuai sunnah disertai dalil waktu yang tepat untuk mengamalkannya berdasarkan riwayat hadits.
ADVERTISEMENT

1. Takbir Ibn Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu

Ada dua lafadz takbir yang diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, yaitu:
أ‌- اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Laa ilaaha illallaahu, wallaahu Akbar, Allaahu Akbar wa lillaahil hamd.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan untuk Allah segala pujian."
ب‌- اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Laa ilaaha illallaahu, wallaahu Akbar wa lillaahil hamd.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, dan untuk Allah segala pujian."
ADVERTISEMENT
Bacaan lafadz "Allahu Akbar" pada takbir Ibn Mas’ud di atas boleh dibaca dua kali atau tiga kali. Semuanya diriwayatkan Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf.

2. Takbir Ibn Abbas Radliallahu ‘Anhuma

Berikut lafadz takbir yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma:
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَأَجَلُّ
اللَّهُ أَكْبَرُ، عَلَى مَا هَدَانَا
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, wa lillaahil hamd, Allaahu Akbar wa ajallu, Allaahu Akbar 'alaa maa hadzaanaa.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah lah segala pujian, Allah Maha Besar dan Maha Mulia, Allah Maha Besar atas petunjuk yang diberikannya pada kita."
Takbir Ibn Abbas diriwayatkan oleh Al Baihaqi dan sanadnya dishahihkan Syaikh Al Albani.
ADVERTISEMENT

3. Takbir Salman Al Farisi Radhiyallahu ‘Anhu

Berikut lafadz takbir yang diriwayatkan oleh Salman Al Farisi radhiyallahu ‘anhu:
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar kabiiron.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar sebesar-besarnya."
Ibn Hajar mengatakan bahwa takbir Salman Al Farisi RA diriwayatkan oleh Abdur Razaq dalam Al Mushanaf dengan sanad shahih dari Salman.
Ilustrasi umat Muslim yang mendengarkan lafadz takbir menjelang sholat Idul Fitri. Foto: Pexels

Lafadz Takbiran Arab, Latin, dan Terjemahnya Versi Pendek

Berikut adalah lafadz takbiran versi pendek dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya yang bisa dilafalkan umat Muslim.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."
ADVERTISEMENT

Lafadz Takbiran Arab, Latin, dan Terjemahnya Versi Panjang

Dikutip dari Panduan Shalat Sunah Lengkap oleh Muhammad Sholikhin (2013: 124), berikut adalah lafadz takbiran versi panjang dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya.
اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ. لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَاللَّهِ الْحَمْدُ. اَللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لا إِلَهَ إلا اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ. لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ, صَدَقَ وَعْدَهُ, وَنَصَرَ عَبْدَهُ, وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَ اللَّهُ أَكْبَرُ. اللَّهُ أَكْبَرُ وَ اللَّهِ الْحَمْدُ.
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillâhil-hamdu. (3x)
Allahu akbar kabîraw wal hamdu lillâhi katsiira wa subhanallahi bukrataw wa ashilà. La ilaha illallahu wa la na'budu illa iyyahu mukhlishina lahud-dina wa lau karihal kâfirûn.
ADVERTISEMENT
La ilaha illallahu wahdahu shadaqa wa'dahu wa nasara 'abdahu wa d'azza jundahu wa hazamal ahzâba wahdah. La ilaha illallahu wallahu akbar.
Artinya: "Allah Maha Besar (3 kali). Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala puji bagi Allah.
Maha Suci Allah pada pagi dan petang, tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah, dengan ikhlash kami beragama kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membenci.
Tidak ada Tuhan melainkan Allah, benar janji-Nya, dan Dia menolong hamba-Nya, dan Dia memuliakan tentara-Nya dan mengusir musuh nabi-Nya dengan sendiri-Nya, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan bagi-Nya segala puji."
ADVERTISEMENT

Dalil Waktu Takbiran

Ilustrasi Alquran memuat dalil waktu takbiran. Foto: Pexels

1. Al-Baqarah Ayat 185

Firman Allah dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ
اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
ADVERTISEMENT
Ayat ini menjelaskan ketika umat Islam sudah selesai menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, maka disyariatkan untuk mengagungkan Allah dengan bertakbir.

2. HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 5621

Ibn Abi Syaibah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sholat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 5621)
Semoga wawasan mengenai lafadz takbiran sesuai sunnah di atas dapat semakin memperdalam keimanan kita dan memudahkan kita dalam menunaikan amalan sunnah malam Idul Fitri tersebut.
Semoga kumandang takbir di malam takbiran dan pagi hari sebelum sholat Idul Fitri semakin mengokohkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.
(SUGI & SFR)
ADVERTISEMENT