Lawan Kata Sidiq dalam Bahasa Arab dan Artinya

Ilustrasi lawan kata sidiq. Sumber: www.unsplash.com.

Dalam ajaran agama Islam, para rasul Allah memiliki 4 sifat wajib. Salah satunya adalah sidiq. Para rasul mustahil memiliki sifat yang merupakan lawan kata dari sifat-sifat wajib tersebut, termasuk lawan kata sidiq dalam bahasa Arab. Karena itu, penting sekali juga untuk mengetahui artinya agar tidak keliru.

Arti Kata Sidiq

Dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas VIII SMP (2019) yang ditulis oleh Tatik Pudjiani dan kawan-kawan serta diterbitkan oleh Kementerian Agama RI disebutkan bahwa sidiq artinya benar.

Tugas para rasul dalam agama Islam adalah sebagai pemberi petunjuk, pembawa kabar gembira dan peringatan kepada manusia. Karena itu, seluruh perkataan para rasul tentang wahyu Allah SWT haruslah benar. Jika tidak mengandung kebenaran, maka ia adalah nabi palsu yang berusaha menjerumuskan manusia. Sahabat Nabi yang terkenal akan kejujurannya adalah Abu Bakar, sehingga mendapatkan gelar as-shiddiq

Dikutip dari laman www.mui.or.id, dalam bahasa Arab, sidiq berasal dari kata as-shidqu atau shidiq, yang artinya benar atau nyata. Sifat sidiq para rasul ini sangat penting sehingga disebutkan sebanyak 153 kali dalam beberapa ayat.

Allah SWT berfirman:

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصّٰدِقِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar (jujur).” QS. At-Taubah: 119

Baca juga: Arti Fatonah sebagai Sifat Wajib Rasul Allah

Lawan Kata Sidiq dalam Bahasa Arab

Ilustrasi lawan kata sidiq. Sumber: www.unsplash.com.

Sebagai utusan khusus Allah SWT, para rasul tidak mungkin memiliki sifat yang berlawanan dengan sifat wajibnya. Para rasul tidak mungkin menyampaikan kebohongan atau ketidakbenaran.

Dalam bahasa Arab, lawan kata sidiq adalah al-kidzbu atau kidzib, yang artinya dusta.

Sebenarnya kejujuran itu tidak hanya wajib dimiliki rasul. Manusia juga wajib menjunjung tingi kebenaran. Hanya saja manusia seringkala tidak tahan dengan godaan setan meski ancamannya adalah penjara bagi yang tertangkap dan neraka bagi yang tidak ketahuan. Manusia kerap melakukan kebohongan demi kepentingan pribadi untuk memenuhi ambisi duniawi terhadap harta dan jabatan.

Banyak ajaran agama yang jika diterapkan sehari-hari membuat hidup damai. Sifat sidiq para rasul menjadi contoh untuk tidak mengurangi atau menambahkan informasi yang harus disampaikan, apalagi sampai membuat hoaks. Memahami arti lawan kata sidiq dan menghindari kebohongan akan membuat hidup damai karena saling percaya. (LUS)