Konten dari Pengguna

Makna Rahajeng Rahina Sugihan Bali dalam Agama Hindu

Berita Terkini
Penulis kumparan
2 Juni 2022 17:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rahajeng rahina sugihan Bali, sumber foto: (Sebastian Pena L.) by Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rahajeng rahina sugihan Bali, sumber foto: (Sebastian Pena L.) by Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Dalam rangka mempersiapkan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali, umumnya terdapat serangkaian upacara yang harus dilakukan, Salah satunya yaitu sugihan yang dilakukan seminggu sebelum Galungan. Sugihan adalah Hari Suci Galungan yang bermakna pembersihan. Ada dua jenis sugihan, yakni sugihan Jawa dan ssugihan Bali. Sugihan jawa dilakukan pada Wage Wuku Sungsang, sedangkan sugihan Bali dilakukan pada Jumat Kliwon Wuku Sungsang. Lalu, apa makna rahajeng rahina sugihan Bali dalam agama Hindu? Mari simak penjelasan selengkapnya di artikel ini.
ADVERTISEMENT

Makna Sugihan Bali dan Sugihan Jawa

Mengutip buku Kreativitas Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas IV untuk SD (2017), sugihan Jawa adalah upaya penyucian bhuana agung (makrokosmos) yang dilakukan oleh umat agama Hindu. Sedangkan sugihan Bali bermakna pembersihan bhuana alit (mikrokosmos). Upacara sugihan Jawa dan Bali diselenggarakan untuk membersihkan sekaligus mensucikan semua peralatan dan tempat upacara sebelum merayakan sugihan untuk ketenangan batin.
Hari Sugihan Bali merupakan waktu yang bertepatan untuk pembersihan diri sendiri (mikrokosmos). Jika dilakukan secara sekala, maka objek pembersihannya berupa badan fisik, sedangkan jika secara niskala, maka dilakukan dengan yoga semadhi untuk mulat sarira.
Ilustrasi rahajeng rahina sugihan Bali, sumber foto: (Sebastian Pena L.) by Unsplash.com
Dalam Lontar Sundarigama dituturkan bahwa filosofi dari sugihan berhubungan erat dengan "pembersihan". Jadi, bisa disimpulkan bahwa sugihan Jawa merupakan penyucian buana agung atau makrokosmos atau alam semesta yang menjadi tempat kehidupan umat Hindu.
ADVERTISEMENT
Pembersihan dengan metode sekala dilakukan dengan mensucikam pelinggih atau tempat suci yang dimanfaatkan sebagai tempat pemujaan. Pembersihan ini dapat dilakukan dengan pecaruan ekasata di kediaman masing-masing orang.
Jika tidak sempat melakukan pecaruan, cukup dengan melakukan bungkak nyuh gading yang dirintikkan ke seluruh penjuru rumah atau pekarangan. Namun, sebelumnya harus didoakan terlebih dahulu agar rumah atau kediaman menjadi bersih.
Selain itu, jangan lupa untuk melalukan canang sari yang dihaturkan ke muka pelinggih yang ada di lingkungan Anda. Masyarakat Hindu meyakini bahwa pada saat Sugihan Bali dilakukan, maka para dewa turun ke bumi dan diiringi oleh para luluhur yang akan menerima persembahan.
Dari pemaparan di atas, dapat dipahami bahwa makna sugihan Bali merupakan penyucian diri sendiri atau buana alit (mikrokosmos), sehingga dapat terbebas dari perbuatan ternoda secara lahir dan batin. Adapun tradisi ini diterapkan dengan penglukatan. (DLA)
ADVERTISEMENT