Mamanda, Teater Tradisional dari Kalimantan Selatan

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
16 Maret 2023 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apa yang anda ketahui tentang Mamanda (Foto: Stefano Stacchini | Unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apa yang anda ketahui tentang Mamanda (Foto: Stefano Stacchini | Unsplash.com)
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara dengan budaya dan kesenian yang sangat beragam. Salah satu bentuk seni tersebut adalah Mamanda. Apa yang anda ketahui tentang Mamanda? Mamanda adalah sebuah teater tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
Ternyata selain tari dan musik tradisional, Kalimantan Selatan juga memiliki teater tradisional yang tidak kalah menarik untuk diulas. Simak ulasan tentang Mamanda dalam artikel berikut ini.

Apa yang Anda Ketahui Tentang Mamanda?

Ilustrasi Apa yang Anda Ketahui Tentang Mamanda (Foto: Erik Mclean | Unsplash.com)
Apa yang anda ketahui tentang Mamanda? Dalam buku Ruang Lingkup Drama yang disusun oleh Putri, dkk (2020) dijelaskan bahwa Mamanda adalah drama rakyat asli suku Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan.
Pada tahun 1897, rombongan bangsawan Malaka datang ke Banjarmasin. Tujuan rombongan tersebut adalah untuk berdagang sekaligus memperkenalkan kesenian baru yang bersumber dari syair Abdoel Moeloek. Kesenian itu dikenal sebagai Badarmuluk. Dengan berjalannya waktu, sebutan untuk kesenian tersebut berubah menjadi Bamanda atau Mamanda.
ADVERTISEMENT
Mamanda memiliki dua jenis aliran sebagai berikut:

1. Aliran Batang Banyu

Aliran Batang Banyu memiliki ciri khas yaitu proses pementasannya dilakukan di perairan atau sungai. Aliran ini juga disebut sebagai Mamanda Periuk dan berasal dari Margasari. Aliran Batang Banyu adalah cikal bakal dari Mamanda.

2. Aliran Tubau

Aliran Tubau ini berasal dari Desa Tubau Rantau dan merupakan perkembangan baru dari Mamanda aliran Batang Banyu. Cerita yang diangkat dalam pementasan aliran ini tidak bersumber dari syair atau hikayat, tetapi dari cerita yang dikarang sendiri dan disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Aliran ini dipentaskan di daratan dan dikenal juga sebagai Mamanda Batubau. Pementasan aliran Tubau ini lebih mementingkan isi ceritanya, bukan musik atau tari.

Struktur Mamanda

Selain aliran yang sudah dijelaskan, Mamanda juga memiliki struktur yang menjadi ciri khas seni teater ini. Dikutip dari Bimbingan Dan Konseling Perspektif Indigenous oleh Sari dan Setiawan (2020), struktur Mamanda antara lain adalah:
ADVERTISEMENT

1. Baladon

Baladon mempunya dua istilah yakni Kepala Ladon dan Buntut Ladon. Permainan ladon dimulai dengan Buntut Ladon untuk memulai lagu dan secara bertahap sampai ke Kepala Ladon. Pada Mamanda Tubau, baladon diganti dengan kata sambutan dari pimpinan rombongan.

2. Tukang Kisah

Tukang kisah adalah orang yang bercerita sambil berlagu. Pemain tukang kisah adalah mereka yang membawakan baladon.

3. Cerita

Dahulu, cerita yang digunakan diambil dari kisah di buku-buku syair dan hikayat kesusastraan lama yang kerap berisi cerita kerajaan. Cerita yang dibawakan sekarang juga masih tentang kerajaan, tapi sudah menggunakan karangan yang disesuaikan dengan keadaan masa kini.
Apa yang anda ketahui tentang Mamanda? Mamanda merupakan seni teater tradisional Kalimantan Selatan yang memiliki dua aliran dan beberapa struktur yang menjadi ciri khas. Sekian ulasan mengenai Mamanda. (KRIS)
ADVERTISEMENT