Konten dari Pengguna

Masa Manusia Purba Mulai Hidup Menetap

Berita Terkini
Penulis kumparan
12 Desember 2023 20:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kehidupan Menetap pada Manusia Purba Mulai Dilakukan pada Masa. Sumber: Unsplash/Susan Q Yin
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kehidupan Menetap pada Manusia Purba Mulai Dilakukan pada Masa. Sumber: Unsplash/Susan Q Yin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehidupan menetap pada manusia purba mulai dilakukan pada masa bercocok tanam. Sebelum masuk masa bercocok tanam, manusia purba hidup secara nomaden atau berpindah-pindah. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan makanan.
ADVERTISEMENT
Saat masih hidup nomaden, manusia bertahan hidup dengan berburu hewan dan mengumpulkan makanan berupa sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian yang didapatkan di alam.

Kehidupan Menetap pada Manusia Purba Mulai Dilakukan pada Masa Bercocok Tanam

Ilustrasi Kehidupan Menetap pada Manusia Purba Mulai Dilakukan pada Masa. Sumber: Unsplash/Eliott Reyna
Kehidupan menetap pada manusia purba mulai dilakukan pada masa bercocok tanam. Dikutip dari IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) Kelas VII, Supriatna, dkk (2008:28), pada Zaman Batu Muda atau Neolitikum, manusia sudah bisa menghasilkan makanan atau menjadi pendukung peradaban food producing.
Pada masa ini, manusia sudah bisa menghasilkan makanan dengan cara bercocok tanam. Hal ini menunjukkan revolusi dalam perkembangan zaman prasejarah Indonesia. Oleh karena itu, zaman ini juga dianggap sebagai dasar peradaban Indonesia sekarang.
Berdasarkan hasil penelitian arkeologis, alat batu yang digunakan manusia purba pada masa ini sudah diasah sehingga membentuk kapak persegi dan kapak lonjong. Kemampuan membuat kapak tersebut menunjukkan telah berkembangnya kemampuan berpikir dan tuntutan hidup sehari-hari manusia purba.
ADVERTISEMENT
Kapak-kapak batu tersebut tidak selalu ditemukan di tempat yang berbatu-batu. Jadi, ada dugaan bahwa manusia pada masa ini sudah mengenal pertukaran barang atau perdagangan.
Selain bertani dan tinggal menetap, masyarakat pada peradaban ini sudah mengenal cara beternak dan mengembangkan perikanan. Dengan kata lain, manusia peradaban ini sudah mengembangkan kebudayaan agraris dalam tingkatan yang sangat sederhana.
Manusia ini juga sudah mengenal pembuatan tembikar untuk keperluan sehari-hari. Berdasarkan gambar tekstil yang menempel di tembikar tersebut, diperkirakan mereka juga memiliki kemampuan untuk menenun pakaian. Dapat diartikan bahwa manusia dalam peradaban ini telah berevolusi dalam hal pakaian, mulai dari kulit kayu hingga tekstil hasil tenun.
Manusia pendukung peradaban Neolitikum adalah Proto Melayu. Diperkirakan, manusia Proto Melayu hidup pada sekitar 2000 SM. Prototipe manusia Proto Melayu saat ini tercermin pada Suku Sasak, Toraja, Dayak, dan Nias.
ADVERTISEMENT
Jasi, kehidupan menetap pada manusia purba mulai dilakukan pada masa bercocok tanam atau Zaman Batu Muda. Masa ini sudah jauh lebih maju dibandingkan dengan masa sebelumnya. (KRIS)