Mekanisme Efek Rumah Kaca, ketika Kalor Terperangkap di Bumi

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
28 Mei 2024 18:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pada Mekanisme Efek Rumah Kaca, Kalor Akan Terperangkap Di Bumi Sehingga Menyebabkan Pemanasan Global. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Sophia Simoes
zoom-in-whitePerbesar
Pada Mekanisme Efek Rumah Kaca, Kalor Akan Terperangkap Di Bumi Sehingga Menyebabkan Pemanasan Global. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Sophia Simoes
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Efek rumah kaca merupakan proses alami yang terjadi ketiga gas-gas di atmosfer membuat panas matahari terperangkap dan tidak bisa dilepaskan ke luar. Pada mekanisme efek rumah kaca, kalor akan terperangkap di bumi sehingga menyebabkan panas meningkat.
ADVERTISEMENT
Tentunya hal ini tidak baik bagi bumi karena akan menimbulkan pemanasan global yang berdampak pada banyak hal. Salah satunya adalah mencairnya es di kutub yang membuat air laut menjadi meningkat.

Pada Mekanisme Efek Rumah Kaca, Kalor Akan Terperangkap Di Bumi Sehingga Menyebabkan Pemanasan Global

Pada Mekanisme Efek Rumah Kaca, Kalor Akan Terperangkap Di Bumi Sehingga Menyebabkan Pemanasan Global. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Patrick Hendry
Dikutip dari buku Pemanasan Global karya Team SOS, (2013) pada mekanisme efek rumah kaca, kalor akan terperangkap di bumi sehingga menyebabkan pemanasan global. Sebenarnya efek rumah kaca ini penting untuk kehidupan di bumi,
Karena efek rumah kaca ini bisa membantu suhu bumi tetap stabil dan hangat sehingga makhluk hidup bisa hidup dengan nyaman. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, aktivitas manusia telah meningkatkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O), ke atmosfer.
ADVERTISEMENT
Hal ini menyebabkan efek rumah kaca yang semakin intensif, yang dikenal dengan pemanasan global. Lalu sebenarnya bagaimana mekanisme dari efek rumah kaca dan apa dampaknya untuk bumi?
Jadi mekanisme efek rumah kaca diawali dengan matahari yang memancarkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Radiasi ini terdiri dari berbagai panjang gelombang, termasuk sinar tampak, inframerah, dan ultraviolet.
Atmosfer Bumi menyerap sebagian radiasi ini, terutama sinar ultraviolet yang berbahaya. Kemudian permukaan Bumi memancarkan kembali sebagian energi matahari yang diterimanya dalam bentuk radiasi inframerah. Radiasi inframerah ini memiliki panjang gelombang yang lebih panjang daripada sinar tampak.
Gas rumah kaca di atmosfer, seperti CO2, CH4, dan N2O, menyerap sebagian besar radiasi inframerah yang dipancarkan oleh Bumi. Gas-gas ini memiliki struktur molekul yang memungkinkan mereka bergetar pada frekuensi yang sama dengan radiasi inframerah, sehingga mereka dapat menyerap energi dari radiasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Terakhir radiasi inframerah yang terperangkap oleh gas rumah kaca dipancarkan ke segala arah, termasuk kembali ke Bumi. Hal ini menyebabkan pemanasan permukaan Bumi dan atmosfer di sekitarnya.
Efek rumah kaca yang berlebihan pada akhirnya akan meningkatkan suhu rata-rata bumi yang dapat menyebabkan perubahan pola cuaca, seperti peningkatan frekuensi dan intensitas gelombang panas, kekeringan, banjir, dan badai.
Selain itu pemanasan berlebih akan menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan selatan sehingga menaikkan permukaan laut, yang mana hal tersebut dapat membanjiri daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Berdasarkan ulasan tersebut pada mekanisme efek rumah kaca, kalor akan terperangkap di bumi sehingga menyebabkan pemanasan global. Pemanasan ini memberikan dampak buruk bagi bumi dan juga makhluk hidup yang ada di dalamnya. (WWN)
ADVERTISEMENT