Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memahami Hubungan Ikhtiar dan Takdir dalam Menggapai Cita-Cita
9 April 2023 18:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hubungan Ikhtiar dan Takdir
Ikhtiar secara bahasa yang artinya memilih. Secara istilah ikhtiar adalah usaha sungguh-sungguh seorang hamba untuk memperoleh apa yang dikehendakinya. Orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil dan sukses. Dalam kata lain ikhtiar adalah berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan, tidak berdiam diri dan berpangku tangan apa lagi lari dari kenyataan.
Sedangkan takdir secara berasal dari kata qaddara yang berarti ukuran terhadap sesuatu atau memberi kadar. Sedangkan menurut A. Munir dan Sudarsono dalam bukunya Dasar-Dasar Agama Islam (2013: 38), takdir adalah segala yang terjadi, sedang terjadi dan yang akan terjadi, telah ditentukan oleh Allah SWT, baik sesuatu yang baik maupun sesuatu yang buruk. Segala sesuatu yang terjadi atas rencananya yang pasti dan tentu, yang mana terjadinya atas kehendak–Nya. Namun, manusia diberi hak untuk berusaha sekuat tenaga, Allah SWT lah yang menentukan.
ADVERTISEMENT
Takdir juga dapat dikatakan sebagai ketetapan Allah SWT yang meliputi segala kejadian yang terjadi di alam ini baik itu mengenai kadar dan ukurannya, tempat maupun waktunya. Hal ini menunujukkan Takdir sebagai tanda dari kekuasaan Allah SWT yang harus kita yakini.
Meskipun takdir sudah ditentukan Allah SWT sejak zaman azali. Namun takdir dapat diubah manusia dengan cara ikhtiar. Allah SWT berfirman,
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)
Dikutip dari buku Manhaj Dakwah Rasulullah oleh Prof. Dr. Muhammad Amahzun (2006: 33), dari ayat di atas disimpulkan bahwa perubahan yang akan diciptakan tergantung pada usaha keras dan ikhtiar atau doa untuk mengarahkan segala kekuatan yang ada untuk kerja keras untuk meraih cita-cita yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa apa yang kita inginkan bisa saja terjadi apabila diiringi dengan ikhtiar dan usaha asalkan tidak keluar dari larangan Allah SWT.(MZM)