Memahami Kisah Keteladanan Umar bin Khattab Bagi Umat Muslim

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
31 Juli 2021 20:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Memahami Kisah Keteladanan Umar bin Khattab Bagi Umat Muslim. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Memahami Kisah Keteladanan Umar bin Khattab Bagi Umat Muslim. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan kepemimpinannya, ada banyak sifat mulia dari Umar bin Khattab yang layak dijadikan pedoman untuk Umat Muslim. Umar bin Khattab r.a adalah salah satu Sahabat Rasulullah SAW yang sifatnya patut kita teladani. Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar Ashshidiqi.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah sifat bertanggung jawab, amanah dan peduli pada rakyatnya yang sedang membutuhkan. Oleh karena itu, mari kita simak kisah keteladanan Umar bin Khattab yang sangat menyentuh berikut ini:

Kisah Keteladanan Umar bin Khattab Sebagai Pemimpin Umat Muslim

Contoh sifat Umar bin Khattab sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dan amanah yang dapat kita teladani ini dapat kita simak dalam kisah berikut ini.
Kisah Umar bin Khattab ini bersumber dari buku 10 Sahabat Rasul Penghuni Surga oleh Ariany Syurfah (Cerdas Interaktif, 2016: hlm 29-31)
Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin yang bertanggungjawab. Beliau selalu bertanggungjawab akan setiap tugas yang diamanahkan padanya. Saat menjadi khalifah beliau selalu berkeliling memeriksa keadaan rakyatnya.
ADVERTISEMENT
Suatu malam, saat berkeliling, Umar mendengar suara tangis seorang anak dari sebuah gubuk sederhana. Dari dalam gubuk itu tampak seorang ibu yang sedang memasak sesuatu namun tidak juga matang sedangkan anaknya terus menerus menangis. Umar mengetuk pintu rumah ibu itu kemudian bertanya mengapa ibu itu memasak namun lama sekali matangnya?
Ternyata anak ibu itu kelaparan tapi ibunya tidak memiliki makanan sedikit pun. Oleh karena itu ia menghibur anaknya dengan memasak batu agar anaknya mengira ia sedang memasak makanan. Umar bertanya, mengapa mereka kelaparan bukankah ada Khalifah Umar yang menjadi pemimpin ibu? Dengan marah ibu itu berkata, “Celakalah Khalifah Umar, ia tidak peduli pada rakyatnya yang kelaparan!”
Mendengar hal tersebut, Umar menangis, kemudian beliau kembali ke rumahnya. Umar kemudian mengambil sekarung gandum yang malam itu juga ia panggul sendiri ke rumah ibu tadi. Sesampainya di rumah ibu itu, Umar menyerahkan gandum kemudian memasakkan bubur untuk ibu dan anak itu.
ADVERTISEMENT
Setelah bubur matang, beliau menyuruh ibu dan anak itu untuk makan hingga kenyang. Sebelum Umar pergi, beliau berkata pada ibu itu supaya esok hari ia datang ke Baitul Mal untuk menemui Khalifah Umar dan mengambil jatahnya di sana.
Keesokan harinya saat berada di Baitul Mal, ibu itu terkejut ternyata pria baik hati yang memberikannya gandum dan memasakkan bubur untuk dia dan anaknya ternyata adalah Khalifah Umar yang menyambutnya dengan ramah. Ibu itu menangis, ia menyesal telah berkata buruk tentang Khalifah Umar. Tentu saja Khalifah Umar memaafkannya.
Hikmah keteladanan yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah sifat Umar bin Khattab yang bertanggung jawab dan selalu peduli pada keadaan rakyatnya. Semoga kisah ini dapat kita jadikan pedoman dan inspirasi supaya kita menjadi orang-orang yang penuh belas kasih terhadap sesama dan amanah ketika menjadi pemimpin. (IND)
ADVERTISEMENT