Memahami Latar Belakang Manusia Menjadi Makhluk Paling Sempurna

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
6 September 2023 19:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi latar belakang manusia menjadi makhluk paling sempurna. Foto: Unsplash/Pagie Page
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi latar belakang manusia menjadi makhluk paling sempurna. Foto: Unsplash/Pagie Page
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa yang melatarbelakangi manusia menjadi makhluk paling sempurna? Pertanyaan ini sering kali ditanyakan orang-orang tentang alasan mengapa Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna.
ADVERTISEMENT
Allah SWT memiliki alasan tersendiri akan diciptakannya manusia. Padahal, jika berbicara tentang makhluk yang selalu beribadah adalah malaikat bukan manusia. Akan tetapi yang disempurnakan penciptaannya adalah manusia bukan malaikat.

Apa yang Melatarbelakangi Manusia Menjadi Makhluk Paling Sempurna?

Ilustrasi latar belakang manusia menjadi makhluk paling sempurna. Foto: Unsplash/Jan Antonin Kolar
Manusia adalah ciptaan Allah SWT yang paling indah, paling tinggi, paling mulia, dan paling sempurna. Tidak ada makhluk lain di alam ini yang menyamai keberadaan manusia.
Dikutip dari buku Create Your Golden Moment, Agus Idwar Jumhadi (2015), alasan kenapa manusia adalah makhluk paling sempurna di antara makhluk ciptaan Tuhan lainnya adalah karena manusia memiliki akal, nafsu, dan hati. Berbeda haknya dengan makhluk lainnya yang hanya memiliki salah satunya.
Allah SWT berfirman,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4)
Lalu, apa yang melatarbelakangi manusia menjadi makhluk paling sempurna yang diciptakan Allah?
Dalam Al-Quran, Allah SWT menjelaskan beberapa alasan manusia menjadi makhluk paling sempurna, di antaranya adalah sebagai berikut:

Beribadah

Manusia diciptakan Allah dituntut untuk tunduk dan taat kepada Allah SWT atau biasa disebut dengan hamba.
Islam menegaskan bahwa posisi manusia dunia ini adalah sebagai abdullah (hamba Allah). Posisi ini menunjukkan bahwa salah satu tujuan hidup manusia di dunia adalah untuk mengabdi atau beribadah kepada Allah.
Allah SWT bersabda,
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
ADVERTISEMENT

Memanfaatkan Alam Semesta

Allah SWT menciptakan alam semesta dengan segala manfaatnya untuk manusia. Itulah yang menjadikan manusia diciptakan dengan potensi akal. Semua ini diberikan Allah sebagai bekal untuk manusia dalam membentuk kehidupan yang sejahtera lahir dan batin.
Allah SWT berfirman,
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ۚ ثُمَّ اللَّهُ يُنْشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Ankabut: 20)

Membentuk Sejarah dan Peradaban

Manusia diciptakan memiliki akal untuk mengembangkan sejarah dan peradaban. Tujuannya adalah untuk mengerti kebesaran Allah dan juga dapat dimanfaatkan manusia demi memajukan peradaban.
ADVERTISEMENT
Allah SWT bersabda,
أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً ۗ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَابٍ مُنِيرٍ
Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.” (QS. Luqman: 20)
Ketika ditanya apa yang melatarbelakangi manusia menjadi makhluk paling sempurna, penjelasan di atas dapat dijadikan jawaban.
ADVERTISEMENT
Meskipun manusia diciptakan sebagai makhluk paling sempurna, namun bukan berarti manusia boleh berbangga diri. Kesempurnaan tersebut semestinya digunakan untuk menyembah dan memuji Allah SWT.(MZM)