Memahami Pandangan Masyarakat Barat dalam Melihat Waktu

Konten dari Pengguna
22 Maret 2023 18:45
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi waktu. Foto: Unsplash/Sonja Langford
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi waktu. Foto: Unsplash/Sonja Langford
Setiap apa yang kita lakukan, pasti berhubungan dengan waktu. Meskipun sudah ditemukan sejak zaman dahulu, namun masyarakat memandang tentang waktu relatif berbeda. Misalnya saja masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus atau linier.
Lantas, kenapa masyarakat barat memiliki padangan waktu dengan hal tersebut dan bagaimana pandangan waktu masyarakat lainnya?

Masyarakat Barat Melihat Waktu sebagai Garis Lurus atau Linier

Ilustrasi pandangan waktu. Foto: Unsplash/Aron Visuals
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pandangan waktu. Foto: Unsplash/Aron Visuals
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung, tidak seorang pun tahu apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang.
Sedangkan dalam ilmu fisika, waktu adalah dimensi yang memungkinkan dibedakannya dua peristiwa identik namun berlainan yang berlangsung pada titik yang sama dalam ruang (space time). Selang antara dua peristiwa tersebut membentuk pengukuran dasar pengukuran waktu.
Konsep waktu dalam sejarah, menurut Kuntowijoyo mencakup empat hal, yaitu perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
  • Dalam hal perkembangan, sejarah akan melihat dan mencatat peristiwa yang menunjukkan terjadinya perubahan dalam masyarakat dari satu bentuk ke bentuk yang lain, biasanya dari yang sederhana ke bentuk yang lebih rumit.
  • Dalam sejarah, juga terjadi kontinuitas atau kesinambungan yang melahirkan kondisi baru, namun tetap diwariskan atau diteruskan karena dianggap baik oleh suatu masyarakat.
  • Dalam sejarah, pengulangan terjadi sebelumnya terulang kembali pada masa sesudahnya atau masa sekarang. Sehingga menghasilkan perubahan yang terjadi karena praktik lama dinilai tidak memadai lagi untuk menunjang kemajuan dan tata kehidupan.
Dikutip dari buku Yang Tersisa Setelah Puisi Dicipta oleh Dimas Indiana Senja (2021: 80), masyarakat barat melihat waktu sebagai garis lurus atau linier.
Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain, sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang, dan zaman yang akan datang.
Cara pandang terhadap waktu bukan hanya sekadar cara melihat detikan arloji yang terus berputar tanpa henti dan menunggu komando dari setiap orang, tetapi waktu lebih dilihat sebagai kesempatan, uang, dan karya yang terus berlangsung mengukir hidup yang tiada hentinya. Dengan kebebasan waktu dapat memberikan cipta, karsa, dan karya.
Jadi, masyarakat barat melihat waktu sebagai garis lurus atau linier. Waktu menciptakan peristiwa bersejarah. Waktu juga memiliki makna bagi setiap masyarakat. Maka tak mengherankan jika waktu menjadi hal yang sangat penting dan selalu bermanfaat setiapnya. (MZM)