Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Memahami Perbedaan antara Gaya Straddle dengan Gaya Lainnya pada Lompat Tinggi
12 Juni 2023 19:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apa yang membedakan antara gaya straddle dengan gaya lainnya pada lompat tinggi? Pertanyaan ini sering kali ditanyakan, terutama para siswa dan atlet dalam memahami jenis-jenis gaya dari salah satu cabang olahraga atletik yang satu ini.
ADVERTISEMENT
Tujuannya adalah untuk memperdalam tentang berbagai gaya dalam lompat tinggi. Selain itu juga, untuk mengetahui gaya mana yang paling efektif dalam mencetak angka tertinggi.
Perbedaan Gaya Straddle dengan Gaya Lain pada Lompat Tinggi
Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga atletik untuk melompat ke atas dengan cara mengangkat kaki ke depat dan ke atas sebagai upaya membawa titik berat badan setinggi mungkin. Dengan lompatan tinggi untuk melewati mistar sebagai petunjuk berapa tinggi yang terlewati.
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi ketinggian dalam lompat tinggi:
Pelompat harus mengembangkan daya angkat sebesar mungkin agar dapat melempari badan ke udara dengan kecepatan yang sebesar-besarnya. Tinggi yang dicapai oleh badan sesuai dengan kecepatan yang digunakan untuk meninggalkan tanah.
ADVERTISEMENT
Sudut tolakan sedapat mungkin mendekati tegak lurus agar dapat memusatkan gaya untuk mencapai ketinggian, namun sudut tolakan itu harus cukup untuk membawa badan dari sebelah mistar ke sebelah yang lain.
Jarak di mana titik berat badan dapat diangkat terbatas. Pada target lompatan, batas jarak harus antara 2 dan 3 kaki di mana seseorang pelompat yang terbaik dapat menolakan titik beratnya ke atas dari sikap berdiri dengan tangan di samping badan.
Lalu, bagaimana perbedaan antara lompat tinggi gaya straddle dengan gaya lainnya?
Lompat tinggi gaya stradlle atau guling perut adalah salah satu gaya dalam lompat tinggi yang hingga saat ini masih digunakan dalam perlombaan dan diajarkan di sekolah-sekolah.
Perbedaan pertama antara gaya straddle dengan gaya-gaya lainnya dari pelaksanaan saat melewati mistar yang mengharuskan kaki dibuka lebar hingga sebelum pelaksanaan pendaratan. Perbedaan lainnya adalah kaki itu tetap dibuka lebar atau mengangkang.
ADVERTISEMENT
Menurut Yopi. S Chanigo dalam bukunya Gemar Berolahraga 4 (2010: 18-19), beberapa tahapan dalam lompat tinggi gaya straddle yakni:
Awalan
Diambil dari samping dengan jarak antara 3 sampai 9 meter/langkah tergantung pada ketinggian mistar. Semakin tinggi ukuran mistar akan semakin jauh awalannya.
Tolakan
Kaki Kaki tolak didorong ke depan dengan kuat, ke depan tumit. Dengan demikian pinggang akan maju kedepan sehingga badan agak melenting ke belakang. Pada posisi ini mulai gerakan mengangkat.
Kaki ayun yang sedikit bengkok bergerak ke depan kaki tolak dan ayunkan ke atas dengan kuat. Untuk membantu gerakan menolak yang dilakukan oleh salah satu kaki, kedua lengan diayunkan ke atas.
Sikap Badan di Udara
Setelah kaki yang diayunkan melewati mistar, balikkan badan secepatnya sehingga telungkup di atas mistar. Kaki untuk gerakan melompat dilipat ke samping dengan cepat dan digerakkan ke atas sehingga badan membalik dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Pendaratan
Pertama menyentuh matras adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri lalu berguling. Cara bergulingnya yaitu menggulingkan badan ke depan atau menyusurkan punggung tangan ke depan dan berakhir pada bahu sebelah kanan. Gerakan ini harus dilakukan dengan cepat.
Baca Juga: Lompat Tinggi Gaya Flop yang Benar
Dengan seringnya penggunaan gaya staddle dalam olahraga lompat tinggi, membuat banyak orang terbiasa dengan gaya yang satu ini. Terlebih gaya ini terbilang cukup mudah dipraktikkan dengan jangkauan yang cukup tinggi.(MZM)