Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengapa Ketidaksetaraan Gender Terjadi? Ini Alasannya!
28 Desember 2022 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesetaraan gender merupakan salah satu pembahasan yang menarik untuk diulas. Terdapat banyak elemen yang bisa dibahas mengenai kesetaraan maupun ketidaksetaraan gender. Lantas, apa saja hal menarik dari topik gender ini? Dan mengapa ketidaksetaraan gender terjadi? Mari kita ulas alasannya.
ADVERTISEMENT
Konsep Kesetaraan Gender
Dikutip dari buku Gender dan Keluarga: Konsep dan Realitas Indonesia karya Herien Puspitawati, (2012) dijelaskan bahwa konsep ini mengacu pada kesetaraan penuh laki-laki dan perempuan untuk menikmati rangkaian hak-hak politik, ekonomi, sipil, sosial dan budaya. Konsep kesetaraan gender juga merujuk pada situasi di mana tidak ada individu yang ditolak aksesnya atas hak-hak tersebut, atau hak-hak tersebut dirampas dari mereka, karena jenis kelamin mereka.
Apakah hal tersebut sudah tercapai di era modern seperti saat ini? Jawabannya adalah sudah untuk banyak hal. Namun tanpa disadari masih ada beberapa hal kecil yang masih membuat kesetaraan gender dikesampingkan. Lalu mengapa ketidaksetaraan gender terjadi?
ADVERTISEMENT
Ketidaksetaraan gender terjadi karena adanya keyakinan dan pembenaran yang ditanamkan sepanjang peradaban manusia dalam berbagai bentuk. Hal ini tidak lepas dari perjalanan manusia dari zaman dahulu, dimana pada beberapa hal masih dianut dan dipercayai sampai saat ini sehingga hal tersebut yang membuat kesetaraan gender tidak bisa terjadi sepenuhnya.
Misalnya masih banyak kekerasan yang terjadi di rumah tangga, dimana dari data yang ada satu dari tiga perempuan mengalami kekerasan. Selain itu di masyarakat juga masih banyak sekali ditemui kasus-kasus seperti perkawinan anak, tingginya angka perceraian dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menetapkan 2045 sebagai Tahun Indonesia Emas, sebagai target terwujudnya kesetaraan antara perempuan dan lelaki. Kesetaraan, lanjutnya, adalah bagaimana perempuan dan lelaki sama-sama mendapatkan empat hal, yakni akses, partisipasi, kontrol, dan mendapatkan manfaat.
Demikian adalah pembahasan mengenai alasan mengapa kesetaraan gender masih belum terjadi sepenuhnya saat ini. (WWN)