Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Apa Itu Eksil dan Sejarahnya di Indonesia
21 Februari 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah apa itu eksil? Eksil adalah salah satu istilah dalam bahasa Indonesia yang berasal dari kata bahasa Inggris, exile. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan tentang seseorang yang terasing dari tanah airnya atau dipaksa meninggalkan rumah dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Secara lebih luas, eksil bukan hanya tentang perpindahan fiisk seseorang secara geografis. Melainkan juga tentang perjalanan batin yang kompleks dan penuh tantangan.
Memahami Apa Itu Eksil
Apa itu eksil berasal dari exile dalam bahasa Inggris, arti kata tersebut adalah terasing. Eksil dapat diartikan sebagai kondisi saat seseorang dipaksa atau memilih untuk meninggalkan tempat asal atau rumahnya.
Eksil merupakan keadaan saat seseorang tidak berada di rumah, kampung halaman, negara, atau tempat asalnya. Baik karena paksaan atau pilihan sendiri. Umumnya terjadi karena alasan politik, agama, atau keamanan.
Makna eksil lebih dari sekadar perpisahan dengan suatu tempat. Eksil membawa konotasi mendalam tentang pemisahan dari identitas, kehilangan akar, dan pencarian tempat untuk kembali.
ADVERTISEMENT
Peristiwa Eksil di Indonesia
Berbicara mengenai arti eksil, Indonesia juga pernah mengalami peristiwa ini. Tepatnya pada tahun 1965, saat banyak orang Indonesia untuk tidak bisa pulang kembali ke tanah air karena alasan politik dan pergantian pemerintahan.
Berdasarkan buku Mengenal Orde Baru, Dhianita Kusuma Pertiwi, (2021), eksil politik 1965 adalah kelompok orang yang berada di luar negeri pada saat terjadi pergeseran kekuasaan dari Pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru di Indonesia.
Pada awalnya, sebagian dari mereka dikirim ke luar negeri oleh Presiden RI-1 Soekarno untuk keperluan belajar atau sebagai delegasi negara yang menghadiri konferensi tingkat tinggi. Namun, kemudian terjadilah tragedi G30 September 1965 atau G30S PKI .
Peristiwa tersebut mengakibatkan pembantaian perwira tinggi militer. Termasuk juga penindasan terhadap orang-orangyang terkait dengan komunis atau beraliran kiri. Inilah yang mencegah orang-orang yang sedang berada di luar negeri untuk kembali ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, mereka dianggap sebagai orang buangan oleh pemerintahan Orde Baru. Hak-hak kewarganegaraan mereka, termasuk paspor, dicabut. Para pelajar dan delegasi tersebut tidak diakui oleh pemerintah dan dianggap sebagai komunis.
Sebagian dari mereka yang berhasil pulang ke Indonesia pun akan ditangkap dan diinterogasi oleh militer. Sementara yang memilih untuk tetap di luar negeri hidup tanpa kewarganegaraan. Beberapa di antaranya berada di negara seperti Belanda, Rusia, Rumania, Kuba, dan Tiongkok.
Kehilangan kewarganegaraan mendorong orang-orang tersebut untuk membangun kehidupan baru di negara tempat mereka berada. Termasuk dengan mengajukan permohonan kewarganegaraan di negara tersebut, salah satunya Belanda.
Dari penjelasan dan kisah sejarah tersebut, bisa dipahami bahwa apa itu eksil menggambarkan perjalanan emosional dan psikologis seseorang. Tepatnya orang-orang yang berjuang menyesuaikan diri dengan kehidupan baru di tanah asing. (DNR)
ADVERTISEMENT