Konten dari Pengguna

Mengenal Apa itu Hari Buruh Tanggal 1 Mei

Berita Terkini
Penulis kumparan
29 April 2023 17:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apa itu Hari Buruh. (Foto: satytiwari by https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apa itu Hari Buruh. (Foto: satytiwari by https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap tanggal 1 Mei masyarakat dunia memperingati Hari Buruh dengan mengingat kembali peristiwa kerusuhan Haymarket yang terjadi pada tahun 1886. Apa itu hari buruh? Hari Buruh Sedunia atau May Day merupakan hari bersejarah bagi gerakan buruh di seluruh dunia tidak terkecuali di negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Peringatan Hari Buruh Sedunia setiap tahunnya selalu diperingati oleh gerakan buruh di dunia, khususnya di Indonesia dengan melakukan aksi massa atau demo untuk menuntut hak pekerja ataupun persoalan-persoalan dari pekerja itu sendiri. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai sejarah singkat peringatan ini.

Apa itu Hari Buruh?

Ilustrasi Apa itu Hari Buruh. (Foto: ole044 by https://pixabay.com/id/)
Untuk mengetahui apa itu Hari Buruh, maka harus mengetahui persoalan buruh yang sebenarnya sudah terjadi pada permulaan abad ke-19, di mana keadaan kaum buruh di Eropa Barat sangat menyedihkan.
Kemajuan industri secara pesat telah menimbulkan keadaan sosial yang sangat merugikan bagi kaum buruh, misalnya upah yang rendah, jam kerja yang panjang, tenaga perempuan dan anak yang disalahgunakan sebagai tenaga murah, dan keadaan di dalam pabrik yang membahayakan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 1 Mei 1886 (May Day), sebanyak 80.000 buruh di Amerika Serikat yang melakukan aksi demonstrasi berupa pemogokan kerja menuntut hak-hak buruh. Salah satu di antaranya adalah diberlakukannya jam kerja delapan jam dalam satu hari. Pada masa itu, jam kerja buruh dapat mencapai 10 hingga 16 jam sehari.
Dikutip dari buku Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia yang ditulis oleh Muhamad Sadi, Sobandi (2020: 202), abad ke-19 memang menjadi periode di mana kelas buruh dihadapkan pada kenyataan bahwa dari 24 jam sehari, mereka rata-rata bekerja 18 sampai 20 jam.
Perjuangan menuntut 8 jam kerja ini diawali oleh kaum buruh di Amerika Serikat pada tahun 1883, yang berbuntut pada penyerangan yang dilakukan oleh negara dan alat kekerasannya.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa hari demonstasi ini segera direspons dengan pemogokan umum, yang membuat 70.000 pabrik terpaksa tutup dan berlanjut sampai 4 Mei 1886.
Pada hari-hari selanjutnya, kejadian 1 Mei telah menanamkan dalam kaum buruh bahwa mereka tidak sendiri. Jutaan kaum buruh dari seluruh penjuru dunia terus berjuang untuk keadilan dan menyamarkan arti apa itu Hari Buruh. Semoga bermanfaat! (CHL)