Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Jenis Huruf Bahasa Jawa
27 Juli 2024 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rangkaian abjad ini sekarang sulit ditemui kecuali di kitab, lontar, atau potongan naskah kuno. Jenis aksara Jawa yang masih dikenali sekarang adalah hasil perkembangan di masa kerajaan Majapahit.
Bahasa Jawa Memiliki Jenis Huruf Sendiri yang Dinamakan? Ini Jawabannya
Bahasa Jawa memiliki jenis huruf sendiri yang dinamakan aksara jawa. Aksara jawa juga dikenal sebagai hanacaraka. Aksara Jawa adalah sistem tulisan abugida yang terdiri dari sekitar 20 hingga 33 aksara dasar, tergantung dari penggunaan bahasa yang bersangkutan.
Seperti aksara Brahmi lainnya, setiap konsonan merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/ atau /ɔ/ yang dapat diubah dengan pemberian diakritik tertentu.
Arah penulisan aksara Jawa adalah kiri ke kanan. Secara tradisional aksara ini ditulis tanpa spasi tetapi secara umum diselingi dengan sekelompok tanda baca yang bersifat dekoratif. Berikut adalah huruf aksara jawa.
ADVERTISEMENT
ꦲ ꦤ ꦕ ꦫ ꦏ
ha na ca ra ka
ꦢ ꦠ ꦱ ꦮ ꦭ
da ta sa wa la
ꦥ ꦝ ꦗ ꦪ ꦚ
pa dha ja ya nya
ꦩ ꦒ ꦧ ꦛ ꦔ
ma ga ba tha nga
Sejarah Aksara Jawa
Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, aksara jawa merupakan salah satu aksara turunan Brahmi di Indonesia yang sejarahnya dapat ditelusuri dengan runut karena banyaknya peninggalan-peninggalan yang memungkinkan penelitian epigrafis secara mendetail.
Akar paling tua dari aksara jawa adalah aksara Brahmi di India yang berkembang menjadi aksara Pallawa di Asia Selatan dan Tenggara antara abad ke-6 hingga 8.
Aksara Pallawa kemudian berkembang menjadi aksara Kawi yang digunakan sepanjang periode Hindu-Buddha Indonesia antara abad ke-8 hingga 15.
ADVERTISEMENT
Di berbagai daerah Nusantara, aksara Kawi kemudian berkembang menjadi aksara-aksara tradisional Indonesia yang salah satunya adalah aksara jawa. Aksara jawa modern sebagaimana yang kini dikenal berangsur-angsur muncul dari aksara Kawi pada peralihan abad ke-14 hingga 15 ketika ranah Jawa mulai menerima pengaruh Islam yang signifikan.
Selama kurang lebih 500 tahun antara abad ke-15 hingga awal abad ke-20, aksara jawa aktif digunakan sebagai tulisan sehari-hari maupun sastra Jawa dengan cakupan yang luas dan beragam.
Dapat disimpulkan bahwa Bahasa Jawa memiliki jenis huruf sendiri yang dinamakan aksara jawa atau hanacaraka. Dengan mempelajari jenis huruf Bahasa Jawa dapat ikut serta melestarikan budaya Jawa.(glg)
ADVERTISEMENT