Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Kepanjangan KKN dalam Model Korupsi
23 Agustus 2023 18:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
KKN merupakan masalah terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia. Salah satu alasan Indonesia selalu menjadi negara berkembang adalah suburnya praktik KKN.
Apa Kepanjangan KKN? Ini Jawaban dan Penjelasannya
KKN menjadi masalah utama bangsa yang menghambat kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Untuk mengetahui apa kepanjangan KKN, simak artikel berikut ini.
KKN kepanjangan dari Korupsi , Kolusi, dan Nepotisme. Berdasarkan buku Korupsi Mengorupsi Indonesia, Ridwan Zachrie, Wijayanto (2013:6), definisi korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan publik untuk kepentingan pribadi, yang merugikan dengan cara-cara melanggar hukum.
Kolusi adalah kerja sama dengan melawan hukum, yang merugikan orang lain, masyarakat, dan atau negara.
Sementara nepotisme adalah perbuatan melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarga dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
ADVERTISEMENT
KKN merupakan bentuk dari salah satu model korupsi. Adanya model korupsi tidak hanya dapat memahami proses terjadinya korupsi, namun juga membantu dalam upaya menekan tingkat korupsi.
Berikut ini adalah model-model korupsi yang perlu diwaspadai masyarakat.
1. Values (Nilai-Nilai)
Values atau nilai-nilai masyarakat, seperti materialism dan familism, memengaruhi bagaimana seseorang dalam menyusun prioritas hidupnya, temasuk dalam memandang korupsi.
Sikap ini akan mementingkan kelompok tertentu, terutama keluarga, dan merupakan akar munculnya KKN. KKN terjadi bila tidak adanya kesempatan yang sama untuk seluruh anggota masyarakat.
2. Willingness and Opportunity (Keinginan dan Kesempatan)
Korupsi hanya akan terjadi jika dua hal terjadi secara bersamaan, yaitu adanya keinginan untuk korupsi sebagai faktor yang sifatnya internal, dan kesempatan untuk korupsi, faktor bersifat eksternal.
3. CDMA/V
Model untuk menganalisis korupsi yang dianggap paling klasik dan populer adalah model CDMA. Menurut model ini, korupsi merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
4. Cost and Benefit Analysis (Analisis Biaya dan Manfaat)
Biaya yang ditanggung atas perbuatan korupsi lebih rendah daripada manfaat yang diperoleh atas korupsi yang dilakukan. Sebaliknya, apabila biaya lebih besar daripada manfaat yang diperoleh, koruptor tidak akan melakukan tindakan korupsi.
5. Supply and Demand
Seluruh aktivitas ekonomi juga tidak terlepas dari prinsip penawaran dan permintaan. Aktivitas ekonomi hanya akan berjalan apabila ada supply terhadap barang dan jasa.
Baca juga: Arti KKN dan Sanksi untuk Pelakunya
Apa kepanjangan KKN? Kepanjangan KKN adalah Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Ketiganya merupakan bagian dari model korupsi yang terjadi di masyarakat.(DK)
ADVERTISEMENT