Mengenal Mandok Hata dalam Budaya Suku Batak

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
3 Januari 2023 17:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa Itu Mandok Hata dalam Budaya Suku Batak, Foto Unsplash Kevin Curtis
zoom-in-whitePerbesar
Apa Itu Mandok Hata dalam Budaya Suku Batak, Foto Unsplash Kevin Curtis
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya suku yang ada di Indonesia. Bahkan masing-masing suku bisa memiliki lebih dari satu kebudayaan. Sebut saja Suku Batak
ADVERTISEMENT
Suku Batak adalah suku asli yang mendiami daerah Sumatra Utara. Suku ini memiliki beragam kebudayaan yang menarik. Salah satu kebudayaan tersebut adalah Mandok Hata.
Apa itu Mandok Hata? Simak ulasannya di bawah ini. Namun sebelumnya mari kita berkenalan dengan Suku Batak lebih jauh terlebih dahulu.

Mengenal Suku Batak

Mengutip laman p2k.unkris.ac.id, Batak merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia. Nama ini merupakan suatu tema kolektif bagi mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera Timur, di Sumatera Utara.
Suku bangsa yang dikategorikan bagi Batak adalah: Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing. Masa ini kebanyakan orang Batak menganut agama Kristen Protestan, Kristen Katolik, dan Islam Sunni.
Apa Itu Mandok Hata dalam Budaya Suku Batak, Foto Unsplash Valiant Made
Selain itu, Suku Batak memiliki berbagai kebudayaan seperti tari tor-tor yang populer. Namun juga ada kebudayaan lain yang masih dipegang erat oleh masyarakat Batak, yakni Mandok Hata.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Mandok Hata?

Sejatinya Mandok Hata mempunyai arti harfiah berbicara di depan publik dalam Bahasa Batak. Nah tradisi berbicara ini biasa dilakukan saat pergantian tahun, Natal, pernikahan, dan ulang tahun.
Jadi di sebuah acara seperti acara berkumpulnya keluarga saat malam tahun baru, semua anggota akan bergiliran berbicara di depan keluarga. Semua orang bebas menyampaikan apa saja pada tradisi ini, seperti ucapan syukur, terima kasih, nasihat, permohonan maaf, dan lain-lain.
Tradisi ini bermanfaat bagi masyarakat Batak karena masing-masing dari anggota keluarga bisa menyampaikan apa yang mereka pikirkan. Tak hanya itu, Mandok Hata juga bisa menjadi sarana untuk saling intropeksi diri.
Tradisi ini pun tak jarang mempererat tali persaudaraan karena semua anggota keluarga berkumpul di ruangan yang sama untuk berbicara dari hati ke hati. Berbagai emosi pun bisa muncul dalam tradisi ini, seperti tawa dan tangis.
ADVERTISEMENT
Demikian Mandok Hata dalam budaya Suku Batak. Apakah Anda tertarik mengikuti budaya ini? (LOV)