Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Pengertian Peribahasa dan Arti Tak Ada Gading yang Tak Retak
19 Februari 2023 18:04 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 2 Maret 2023 4:56 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peribahasa tak ada gading yang tak retak artinya apa dalam literasi Bahasa Indonesia? Pada Bahasa Indonesia, ada banyak hal yang harus dipelajari. Selain kosakata, antonim, sinonim, dan teks, peribahasa juga adalah materi yang akan dipelajari dalam Bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, peribahasa mungkin masih awam untuk digunakan dalam percakapan sehari-hari. Maka dari itu, artikel ini akan mengupas tuntas mengenai pengertian dan juga jenis-jenis peribahasa dalam Bahasa Indonesia.
Mengenal Pengertian dan Jenis Peribahasa dalam Bahasa Indonesia
Apakah kamu tahu definisi peribahasa? Mengutip buku dengan judul Superlengkap Ringkasan Materi 7 in 1 SD/MI Kelas 4, 5, 6 karya Sri Dewi W, dkk (2022), peribahasa adalah kalimat atau kelompok kata yang susunanya tetap dan mengiaskan suatu maksud.
Biasanya, peribahasa digunakan dalam percakapan untuk menyindir, membandingkan, atau bahkan menasehati seseorang. Di Indonesia sendiri, ada banyak jenis peribahasa. Apa saja jenisnya? Berikut jenis-jenisnya.
1. Pepatah
Salah satu jenis peribahasa adalah pepatah. Pepatah merupakan bentuk peribahasa yang berisi nasehat namun berbentuk seperti kalimat. Contoh pepatah adalah “bagai pinang dibelah dua” dan juga “sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit”.
ADVERTISEMENT
2. Semboyan
Jenis peribahasa selanjutnya adalah semboyan. Semboyan adalah sekumpulan kata, kalimat ataupun frasa yang dapat digunakan sebagai prinsip maupun pedoman. Contoh semboyan adalah “rajin pangkal pandai”.
3. Bidal
Bidal atau pameo adalah salah satu jenis peribahasa yang mengandung kata peringatan, sindiran, ataupun ejekan. Contoh dari bidal atau pameo ini adalah “seperti hidup segan, mati tak mau” dan juga “malu bertanya, sesat di jalan”.
Suatu peribahasa tentunya memiliki ciri-cirinya tersendiri yang berbeda dengan kalimat lain. Apa ciri-ciri peribahasa?
ADVERTISEMENT
Tak Ada Gading yang Tak Retak Artinya Apa?
Lantas apa arti dari peribahasa yang berbunyi tak ada gading yang tak retak? Arti dari peribahasa ini adalah tidak ada sesuatu yang sempurna. Peribahasa ini ini biasanya digunakan untuk menyatakan bahwa segala sesuatu tidak hadir dalam kelebihan atau kesempurnaan. Namun juga memiliki kekurangannya masing-masing.
Itu tadi pengertian, jenis-jenis, serta arti peribahasa tentang “tak ada gading yang tak retak”. Pada Bahasa Indonesia ada banyak bunyi peribahasa yang tentunya memiliki makna berbeda. Semoga artikel di atas dapat menambah wawasanmu seputar literasi atau karya sastra Indonesia ya.
(FAR)