Konten dari Pengguna

Mengenal Puja Mandala, Pusat Peribadatan yang Ada di Bali

Berita Terkini
Penulis kumparan
28 Juli 2023 17:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Puja Mandala. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Puja Mandala. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
Puja Mandala adalah pusat peribadatan yang ada di Bali dan diperuntukkan bagi warga atau wisatawan yang ingin beribadah di daerah Nusa Dua. Toleransi yang begitu terasa membuat kawasan ini selalu mencari destinasi wajib yang dikunjungi saat berlibur ke Pulau Dewata.
ADVERTISEMENT
Di kawasan Puja Mandala, terdapat lima rumah ibadah yang merepresentasikan lima agama besar di Indonesia. Jadi, setiap wisatawan yang datang ke kawasan ini bisa beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Puja Mandala sebagai Pusat Peribadatan yang Ada di Bali

Ilustrasi Puja Mandala. Sumber: pexels.com
Pada awalnya, Puja Mandala adalah pusat peribadatan yang ada di Bali dan diperuntukkan bagi warga atau wisatawan yang ingin beribadah di daerah Nusa Dua. Akan tetapi, seiring dengan perkembangannya, kini Puja Mandala telah menjadi destinasi wisata utama.
Kompleks tempat peribadatan yang ini kerap disebut sebagai miniatur kerukunan umat beragama di Indonesia. Sebab, di sini akan terasa sebuah hubungan yang harmonis dan semangat menjunjung tinggi rasa kebersamaan yang berasal dari diri masyarakat.
ADVERTISEMENT
Adapun daftar tempat ibadah yang ada di Puja Mandala dikutip dari buku Kreatif Tematik Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku, Tim Tunas Karya Guru, dkk (hal 31) adalah sebagai berikut.

1. Masjid Agung Ibnu Batutah

Masjid Agung Ibnu Batutah berada di bagian paling kiri kompleks Puja Mandala. Interior bangunan masjid ini menggunakan gaya arsitektur atap tumpang susun yang didominasi warna kuning.
Masjid ini dibangun dengan tiga lantai. Lantai pertama khusus untuk perempuan. Adapun nama Ibnu Batutah sendiri diambil dari nama pengembara asal Maroko yang pernah melakukan perjalanan dunia dengan jarak 120.000 km.

2. Gereja Katholik Paroki Maria Bunda Segala Bangsa

Gedung gereja ini tepat berada di sebelah masjid. Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa dibangun dengan arsitektur yang khas dengan menara tunggal yang berbentuk mengikuti bentuk atapnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian bagian belakang gereja memiliki bentuk atap tumpang. Gereja ini adalah paroki dari Gereja Katholik Roma Keuskupan Denpasar yang berpusat di Benoa, Kuta Selatan.

3. Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Doa

Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Doa mempunyai menara lonceng seperti di gereja Katholik meskipun dengan bentuk yang berbeda. Tempat peribadatan umat Kristen Protestan ini terdiri dari bangunan utama dengan dua lantai dan dinding marmer.
Gereja ini dibangun pada tahun 1994. Akan tetapi, baru diresmikan oleh pemerintah setempat pada tahun 1997.

4. Pura Jagatnatha

Pura Jagatnatha di kompleks Puja Mandala mempunyai bentuk yang sama seperti pura di Bali pada umumnya. Bangunan ini tersusun dari batu berwarna hitam yang dilengkapi dengan gapura di pintu masuknya.
Pura ini adalah bangunan yang dibangun paling akhir dibanding tempat peribadatan lain. Menariknya, Pura jagatnatha dibangun menghadap Gunung Agung yang diyakini sebagai tempat dewa bersemayam.
ADVERTISEMENT

5. Wihara Buddha Guna

Wihara Buddha Guna adalah rumah ibadah yang dibangun dengan beberapa ornamen dan patung. Sedangkan di luar bangunan, terdapat patung gajah putih di depan, patung naga putih di samping, dan patung Buddha.
Semoga informasi di atas bermanfaat bagi wisatawan yang tertarik untuk datang ke Puja Mandala saat berlibur ke Nusa Dua. (Anne)