Mengenal Sultan Hasanuddin dari Gowa Tallo, Sang Ayam Jantan dari Timur

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
27 September 2022 18:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mengenal Sultan Hasanuddin dari Gowa Tallo, Sang Ayam Jantan dari Timur (Foto: Fahmi Anwar | Unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengenal Sultan Hasanuddin dari Gowa Tallo, Sang Ayam Jantan dari Timur (Foto: Fahmi Anwar | Unsplash.com)
ADVERTISEMENT
Siapa nama tokoh yang terkenal dari kerajaan Islam Gowa Tallo? Beliau adalah Sultan Hasanuddin, Sang Ayam Jantan dari Timur. Sultan Hasanuddin adalah Sultan Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape.
ADVERTISEMENT
Mengapa beliau mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur? Simak profil Sultan Hasanuddin dan alasan mengapa beliau diberi julukan Ayam Jantan dari Timur dalam artikel ini.

Mengenal Sultan Hasanuddin dari Gowa Tallo, Sang Ayam Jantan dari Timur

Ilustrasi Sultan Hasanuddin (Foto: Mufid Majnun | Unsplash.com)
Sultan Hasanuddin lahir di Makassar pada 12 Januari 1631. Beliau lahir dari pasangan Sultan Malikussaid dengan I Sabbe To’mo Lakuntu. Ayahnya adalah Sultan Gowa ke-15.
Saat kecil Sultan Hasanuddin mendapat pendidikan keagamaan di Masjid Bontoala. Sejak kecil ia sering diajak ayahnya untuk menghadiri pertemuan penting, dengan harapan dia bisa menyerap ilmu diplomasi dan strategi perang. Beberapa kali dia dipercaya menjadi delegasi untuk mengirimkan pesan ke berbagai kerajaan.
Dikutip dari buku 5 Sultan Menentang Penjajah oleh Al Khosim (2017), Sultan Hasanuddin mulai memerintah kerajaan Gowa pada saat pemerintahan Kolonial Belanda mulai menjajah Indonesia. belanda dulu ingin menguasai rempah-rempah yang banyak terdapat di Indonesia terutama di daerah Gowa. Pada masa itu kerajaan Gowa merupakan jalur utama perdagangan.
ADVERTISEMENT
Sudah banyak kerajaan-kerajaan kecil yang dikuasai oleh pemerintah Belanda saat Sultan Hasanuddin naik tahta. Hebatnya, beliau tidak merasa takut dan malah mengumpulkan kerajaan-kerajaan kecil lain yang belum ditaklukkan Belanda untuk bergabung dan bersama-sama mengusir penjajah.
Pada tahun 1660 dimulailah peperangan antara kerajaan Gowa dengan sekutunya melawan Belanda. Pasukan Sultan Hasanuddin kemudian berhasil merebut 2 kapal milik Belanda yaitu, kapal Leeuwin dan De Walfis.
Belanda kemudian menjadi sangat marah karena kekalahan pasukannya. Kemudian pemerintah Belanda mengirimkan pasukan yang lebih besar dan dengan tambahan pasukan dari Raja Bone yang menjadi sekutu Belanda membuat pasukan Sultan Hasanuddin terdesak.
Akhirnya, pasukan Sultan Hasanuddin pun kalah karena kalah dalam jumlah pasukan dan jumlah persenjataan. Dengan amat terpaksa, Sultan Hasanussin menandatangani perjanjian dengan pihak VOC yang dikenal dengan nama perjanjian Bongaya pada 18 November 1667.
ADVERTISEMENT
Namun, pada 12 April 1668, Sultan Hasanuddin merasa dirugikan dengan perjanjian tersebut dan kembali melakukan perlawanan terhadap Belanda. Beliau tetap tidak mau tunduk kepada Belanda hingga akhir hayatnya. Sultan Hasanuddin wafat pada 12 Juni 1670.

Sang Ayam Jantan dari Timur

Sultan Hasanuddin mendapat julukan Sang Ayam Jantan dari Timur atau de Haav van de Oesten dari Belanda karena kegigihan dan keberaniannya melawan pemerintah Belanda.
Siapa nama tokoh yang terkenal dari kerajaan Islam Gowa Tallo? Sekian profil Sultan Hasanuddin dari kerajaan Islam Gowa Tallo dan alasan mengapa beliau mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur. (KRIS)