Metode Pengurutan yang Meningkatkan Standar dalam Penyusunan ATP

Ilustrasi Metode Pengurutan yang Meningkatkan Standar dalam Penyusunan ATP. Foto: dok. Unsplash/Annie Spratt

Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap merupakan penjelasan metode dalam penyusunan ATP yaitu scaffolding oleh guru. Dalam metode ini, guru perlu mengetahui beberapa poin yang menjadi fokus.

Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan metode scaffolding adalah penyesuaian tingkat kesulitan materi pelajaran yang diberikan bagi siswa. Dengan begitu, materi yang diberikan dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa.

Mengenal Metode Pengurutan yang Meningkatkan Standar dalam Penyusunan ATP oleh Guru

Ilustrasi Metode Pengurutan yang Meningkatkan Standar dalam Penyusunan ATP. Foto: dok. Unsplash/Unseen Studio

Dalam proses belajar mengajar, guru yang berperan sebagai pendidik perlu melakukan upaya tertentu agar materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan metode pengurutan.

Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap merupakan penjelasan metode dalam penyusunan ATP yaitu scaffolding. Apa itu metode scaffolding?

Mengutip dari dalam buku berjudul Psikologi Pendidikan Sekolah Dasar (SD), Irvan Syahrizal, ‎Tumiyem, ‎Hamela Sari Sitompul (2022: 124), metode scaffolding merupakan salah satu metode pengajaran yang dapat diterapkan dalam proses kegiatan mengajar.

Metode scaffolding adalah salah satu metode pembelajaran yang memiliki beberapa indikator. Indikator tersebut seperti mengatur tingkat kesulitan materi pelajaran, memanfaatkan model pembelajaran yang beragam dan melatih tanggung jawab.

Scaffolding juga dapat didefinisikan sebagai metode pengajaran yang diterapkan dengan menyesuaikan tingkat dukungan guru dengan kemampuan kognitif siswa. Pendidik dapat menyesuaikan tingkat supervisi di kelas sesuai dengan potensi dan kemampuan setiap siswa.

Misalnya saja, terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran tertentu. Maka siswa tersebut mendapat bimbingan terkait mata pelajaran dalam frekuensi yang lebih banyak.

Setelah bimbingan berlangsung dan seiring pemahaman siswa meningkat, dukungan guru akan berkurang sehingga siswa menjadi lebih mandiri dalam belajar.

Baca juga: Landasan Filosofi Pendekatan Kontekstual dalam Dunia Pendidikan

Demikian pembahasan metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap merupakan penjelasan metode dalam penyusunan ATP yaitu scaffolding. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan. (DAP)