Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Metode yang Digunakan Ilmuwan Muslim dalam Mencari Ilmu Pengetahuan
26 Desember 2022 18:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah agama Islam, ternyata banyak ilmuwan muslim yang turut serta menyumbangkan ilmu pengetahuan mereka dan masih digunakan hingga sekarang ini.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan ilmuwan lainnya, ilmuwan muslim tentu memiliki metode tersendiri dalam mencari ilmu pengetahuan. Dikalangan ilmuwan muslim, metode dalam mencari ilmu pengetahuan menggunakan metode pendidikan dan nalar. Yuk, simak artikel ini untuk penjelasan selengkapnya.
Metode Ilmuwan Muslim dalam Mencari Pengetahuan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa dikalangan ilmuwan muslim, metode dalam mencari ilmu pengetahuan menggunakan metode pendidikan. Setidaknya ada tiga ilmuwan muslim yang ilmunya masih digunakan hingga sekarang. Berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari laman media.neliti.com.
1. Ibnu Sina
Ibnu Sina merupakan sosok dokter legendaris yang juga terkenal dengan gagasannya mengenai pendidikan. Baginya, pendidikan menyangkut seluruh aspek pada diri manusia. Mulai dari fisik, mental, hingga moral. Hal inilah yang membuat Ibnu Sina berpendapat bahwa pendidikan tidak hanya memperhatikan aspek moral. Namun, juga harus membentuk individu secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk diberikan kepada anak-anak guna mempersiapkan diri dalam menghadapi masa dewasa kelak. Dari sinilah, Ibnu Sina kemudian membagi jenjang pendidikan menjadi beberapa kategori berdasarkan usia.
2. Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun merupakan sejarawan terkemuka yang berkontribusi pada bidang sejarah, politik, dan ekonomi. Tak hanya itu, Ibnu Khaldun juga banyak mencurahkan pikirannya dalam bidang pendidikan. Hal ini menjadi langkah awal baginya untuk membuka teori tentang pengetahuan dan presentasi umum tentang sejarah sosial dan epistemologi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Baginya, ilmu pengetahuan terbagi menjadi dua macam, yakni pengetahuan rasional dan pengetahuan tradisional. Pengetahuan rasional merupakan pengetahuan yang didapat dari kebaikan yang berasal dari pemikiran yang alami. Sedangkan pengetahuan tradisional adalah pengetahuan yang subjek, metode, hasil, dan perkembangan sejarahnya dibangun oleh kekuasaan.
ADVERTISEMENT
3. Al Ghazali
Sepanjang hidup, Al Ghazali memang memberi perhatian besar untuk menempatkan pemikiran Islam dalam pendidikan. Baginya, semua metode pendidikan harus berpegang teguh pada syariat Islam. Hal inilah yang membuat Al Ghazali berpendapat bahwa untuk mencapai kebahagiaan, seseorang harus mendekatkan diri kepada Tuhan.
Demikian informasi singkat tentang ilmuwan muslim yang berperan penting bagi ilmu pengetahuan. (Anne)