Nama Kekaisaran yang Mengapit Jazirah Arab

Ilustrasi Jazirah Arab Diapit oleh. Sumber: unsplash.com

Arab merupakan sebuah negara yang terkenal dengan kekayaan sumber dayanya. Bukan cuma itu, bagi umat Muslim, Arab khususnya di Kota Mekkah menjadi tempat yang suci dan juga sakral. Sebab, kota tersebut merupakan lokasi berdirinya Ka’bah yang menjadi arah kiblat bagi umat Muslim beribadah. Adapun semenanjung Arab atau Jazirah Arab diapit oleh kekaisaran Bizantium dan kekaisaran Persia.

Untuk Anda yang penasaran ingin tahu lebih banyak tentang Jazirah Arab, simak artikel di bawah ini sampai akhir.

Baca Juga: Memahami Sejarah Jazirah Arab Sebelum Peradaban Islam Dimulai

Nama Kekaisaran yang Mengapit Jazirah Arab

Ilustrasi Jazirah Arab. Sumber: unsplash.com

Mengutip dari laman p2k.unkris.ac.id, Jazirah Arab merupakan sebuah semenanjung besar di Asia Barat Daya, tepatnya pada persimpangan Afrika dan Asia.

Perbatasan pesisir jazirah ini adalah Laut Merah dan Teluk Aqabah di barat daya, Laut Arab di tenggara, serta Teluk Oman dan Teluk Persia di timur laut.

Secara politik, Jazirah Arab mencakup beberapa negara antara lain Arab Saudi, Kuwait, Yaman, Oman, Uni Emirat Arab, Qatar, dan juga Bahrain. Sedangkan secara geologi, kawasan ini disebut sebagai Anak Benua Arab karena mempunyai plat tektonik tersendiri, yakni Plat Arab.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Jazirah Arab diapit oleh kekaisaran Bizantium dan kekaisaran Persia. Istilah Jazirah Arab dalam bahasa Arab memiliki arti Pulau Arab.

Akan tetapi, sebenarnya daerah ini merupakan semenanjung dan bukanlah pulau. Daerah Jazirah Arab dikelilingi perairan laut di ketiga sisinya dengan Sungai Eufrat dan Tigris di bagian utara.

Ketika masa Nabi Muhammad SAW (570-633 M), Jazirah Arab berada di antara dua kekaisaran utama. Nama kekaisaran tersebut adalah Romawi Timur di bagian barat dan juga Persia atau Dinasti Sasaniyah di bagian timur.

Kekaisaran Romawi Timur terbentuk pasca Kaisar Konstantin Agung memindahkan ibukota dari kota Roma ke kota Byzantium yang kemudian diberi nama Konstantinopel pada tahun 330 M. Sedangkan Dinasti Sasaniyah mulai berkuasa di Persia setelah berhasil merebut kekuasaan Dinasti Parthia pada tahun 224 M.

Kedua kekaisaran ini kemudian saling berebut kekuasaan di wilayah Asia Barat dan sering terlibat dalam peperangan sengit. Akibatnya, kedua kekaisaran tersebut mengalami kerusakan di wilayahnya. (Anne)