Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Nama Kitab Suci Agama Buddha dan Penjelasannya
11 November 2021 8:25 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 21 Juli 2023 18:29 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap agama memiliki kitab suci masing-masing, begitu pula dengan agama Buddha . Tahukah kamu apa itu kitab suci agama Buddha?
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui nama kitab suci agama Buddha dan bagian-bagiannya, simak penjelasannya berikut ini.
Kitab Suci Agama Buddha
Kitab suci agama Buddha yang paling tua ditulis dalam bahasa Pâli dan Sansekerta bernama Tripitaka, yang terdiri dari 3 pitaka atau keranjang. Mengutip buku Buddhism in a Nutshell oleh Narada Thera (2017:4), kitab Tripitaka terbagi atas 3 kelompok besar, yakni:
Vinaya Pitaka
Vinaya Pitaka memuat segala hal terkait peraturan para bhikkhu dan bhikkhuni, yang terdiri dari 2 bagian, yakni:
Kitab Sutta Vibhanga yang berisi 227 peraturan bagi para bhikkhu dan bhikkhuni, yang mencakup 8 jenis pelanggaran. Di antaranya ada 4 pelanggaran yang menyebabkan dikeluarkannya seorang bhikkhu dari Sangha dan tidak pernah bisa menjadi bhikkhu lagi.
ADVERTISEMENT
Kitab Khandhaka yang terbagi atas Mahâvagga dan Cullavagga. Kitab Mahâvagga memuat deretan peraturan dan uraian tentang upacara penahbisan bhikkhu, upacara uposatha saat bulan purnama dan bulan baru di mana dibacakan Pâtimokkha (peraturan disiplin bagi para bhikkhu).
Selain itu, kitab ini juga memuat peraturan tentang tempat tinggal selama musim hujan, upacara akhir musim hujan, deretan peraturan tentang jubah Kathina setiap tahun, deretan peraturan bagi bhikkhu yang sakit, tentang tidur, bahan jubah, pelaksanaan sanghakamma, dan cara jika terjadi perpecahan.
Sementara itu, kitab Cullavagga memuat setiap peraturan untuk menangani pelanggaran dan tata cara penerimaan kembali seorang bhikkhu ke dalam Sangha usai membersihkan pelanggarannya.
Kitab ini juga memuat tata cara untuk menangani berbagai masalah, cara mandi, mengenakan jubah, menggunakan tempat tinggal, peralatan, tempat bermalam dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sutta Pitaka
Sutta Pitaka terdiri dari 5 kumpulan (nikâya) atau buku, yakni:
Abhidhamma Pitaka
Abhidhamma Pitaka memuat uraian filsafat Buddha Dhamma yang disusun secara analitis dan mencakup berbagai bidang, sehingga terdiri dari 7 pakarana, yakni: Dhammasangani, Vibhanga, Dhâtukatha, Puggalapaññatti, Kathâvatthu, Yamaka, dan Patthana.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, kitab suci agama Buddha disebut sebagai Tipitaka di dalam bahasa Pâli atau Tripitaka di dalam bahasa Sansekerta.
(BRP)