Nama Kitab yang Menjadi Sumber Cerita Wayang pada Zaman Dahulu Masih Diilhami

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
28 Maret 2024 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber cerita wayang pada zaman dahulu masih diilhami dari kitab. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber cerita wayang pada zaman dahulu masih diilhami dari kitab. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seni pewayangan adalah kesenian yang tumbuh dan berkembang di Pulau Jawa sejak zaman prasejarah. Adapun sumber cerita wayang pada zaman dahulu masih diilhami dari kitab Mahabharata dan Ramayana.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itulah, tidak heran jika banyak tokoh wayang yang nama hingga karakteristiknya sama persis dengan cerita pada kedua kitab tersebut. Misalnya, seperti Arjuna, Bima, dan lain sebagainya.

Kitab yang Menjadi Sumber Cerita Wayang pada Zaman Dahulu Masih Diilhami

Sumber cerita wayang pada zaman dahulu masih diilhami dari kitab. Sumber: pexels.com
Mengutip dari buku Nilai-Nilai Pembentuk Karakter dalam Cerita/Pertunjukan, A.Y. Soegeng dan Ghufron Abdullah (2016:199), wayang memiliki peranan penting dalam kehidupan rakyat, sebab wayang merupakan sumber cerita rakyat, media pendidikan (edukasi) masyarakat, menjadi sumber pengetahuan, bahkan sumber penggalian fantasi musik.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa sumber cerita wayang pada zaman dahulu masih diilhami dari kitab Mahabharata dan Ramayana. Secara historis, penelusuran jejak wayang ditemukan pada 1500 SM.
Pada zaman itu, wayang difungsikan sebagai medium untuk mendatangkan arwah leluhur, Kepercayaan terhadap arwah leluhur berkorelasi dengan sistem kepercayaan masyarakat Pulau Jawa zaman prasejarah.
ADVERTISEMENT
Di mana mereka melakukan ritual penyembahan kepada arwah leluhur atau nenek moyang yang kini dikenal dengan sebutan pagelaran wayang. Kemudian perkembangan seni pewayangan mengalami penyesuaian pragmatis saat Indonesia melakukan kontak budaya dengan negara lain.
Salah satunya ditandai dengan masuknya kebudayaan India dengan agama Hindu ke Indonesia. Pada akhirnya, wayang semakin berkembang dengan mengambil cerita dari Kitab Mahabharata dan Ramayana seperti yang sudah disebutkan tadi.
Secara umum, Mahabharata adalah kitab dari India yang berisi tentang dharma. Kedua kitab tersebut mulai dikenal setelah ditulis dalam bahasa Jawa Kuna yang bercampur dengan bahasa Sansekerta pada masa pemerintahan Dyah Balitung Raja Mataram I.
Hal inilah yang kemudian membuat masyarakat Jawa menerima pengaruh agama Hindu karena adanya prinsip toleransi agama sehingga terjadi fusi kepercayaan. Akhirnya, pertunjukan wayang yang semula mencerita mitos nenek moyang, berganti menjadi cerita pada kitab Mahabharata dan Ramayana.
ADVERTISEMENT
Jadi, bisa dipahami bahwa sumber cerita wayang pada zaman dahulu masih diilhami dari kitab Mahabharata dan Ramayana. Semoga bermanfaat. (Anne)