news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Naskah Proklamasi Dirumuskan oleh Tiga Orang, Siapa Saja?

Berita Terkini
Penulis kumparan
27 Oktober 2022 18:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 21 Februari 2023 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah perumusan naskah proklamasi, sumber foto Bisma Mahendra on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah perumusan naskah proklamasi, sumber foto Bisma Mahendra on Unsplash
ADVERTISEMENT
Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Dimana dengan adanya proklamasi kemerdekaan, menandakan bahwa Indonesia sudah lepas dari berbagai bentuk jerat penjajahan yang dilakukan oleh bangsa lainnya. Dengan adanya proklamasi kemerdekaan juga menjadi bukti bahwa Indonesia kedepannya akan menentukan langkahnya sendiri dan tidak ada campur tangan dari bangsa lainnya. Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan pembacaan naskah proklamasi, naskah proklamasi dirumuskan oleh tiga orang, siapa saja dan bagaimana perannya? Berikut adalah penjelasan nya lengkap.
ADVERTISEMENT

Perumusan Naskah Proklamasi

Ilustrasi sejarah perumusan naskah proklamasi, sumber foto Mufid Majnun on Unsplash
Dikutip dari buku Pengetahuan Sosial Sejarah karya Tugiyono, (Grasindo) dijelaskan bahwa Rumusan Proklamasi Kemerdekaan disusun pada pertemuan para pemimpin bangsa (golongan tua dan muda) pada 16 Agustus 1945 tengah malam. Pertemuan itu diselenggarakan di rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No.1 Jakarta. Laksamana Maeda adalah kepala Perwakilan Angkatan Laut Jepang di Jakarta.
Konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan dirumuskan oleh Sukarno, Hatta, dan Ahmad Subardjo. Konseitu ditulis sendiri oleh Bung Karno pada Jumat dini hari, 17 Agustus 1945. Sesudah dirumuskan naskah itu diketik oleh Sayuti Melik. Atas permintaan para pemuda, naskah itu hanya ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia. Teks Proklamasi itu menggunakan tahun Showa (Jepang), 2605 (1945 Masehi).
ADVERTISEMENT
Setelah Bung Hatta memikirkan apa yang sebaiknya tertulis di dalam naskah proklamasi, ia memutuskan untuk membuat dua ayat. Dua ayat tersebut diambil dari akhir alinea ketiga rencana Pembukaan UUD yang berbunyi "Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya".
Soekarno-Hatta dan ketiga tokoh lainnya menyetujui isi naskah yang dibuat oleh Hatta dan ditulis tangan oleh Soekarno. Kemudian mereka berlima pergi ke ruang tengah untuk bertemu dengan seluruh anggota PPKI.
Setelah persoalan masalah siapa yang akan menandatangani naskah proklamasi masalah lain kembali timbul. Yaitu bagaimana caranya agar naskah itu dapat disebarluaskan ke seluruh Indonesia. Sukarni melaporkan bahwa masyarakat Jakarta telah siap mendengarkan pembacaan naskah Proklamasi di lapangan Ikada (sekarang Monas).
ADVERTISEMENT
Akan tetapi Ir. Soekarno mengusulkan supaya upacara pembacaan Proklamasi dilakukan di rumahnya di Jl. Pegangsaan Timur No. 56. Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi keributan dengan tentara Jepang. Pertemuan diakhiri dengan pemberitahuan dari Bung Karno bahwa Proklamasi akan dibacakan pada jam 10.30 tanggal 17 Agustus 1945, di Jl. Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Demikian adalah pembahasan mengenai sejarah naskah proklamasi dirumuskan oleh tiga orang, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo. (WWN)