Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Nilai-Nilai Kesetiaan dalam Kitab Mahabharata yang Tidak Banyak Diketahui
4 Maret 2024 17:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kitab Mahabharata merupakan salah satu buku kuno yang sangat populer di dunia karena memiliki isi yang bisa dipelajari hingga saat ini. Salah satu hal yang bisa dipelajari adalah nilai-nilai kesetiaan dalam kitab Mahabharata.
ADVERTISEMENT
Belum banyak orang awam yang mengetahui akan nilai-nilai ini. Karena nilai-nilai ini tidak dijelaskan secara langsung.
Nilai-nilai Kesetiaan dalam Kitab Mahabharata
Dikutip dari buku Ensiklopedia Mahabharata, Urip Dharmaputra, (2022), Kitab Mahabharata adalah karya sastra kuno dari India yang berbentuk epos. Kitab ini menceritakan tentang perang antara Pandawa dan Kurawa dalam memperebutkan takhta Hastinapura.
Mahabharata adalah salah satu dari dua wiracarita besar India Kuno yang ditulis dalam bahasa Sanskerta. Kitab ini terdiri dari delapan belas kitab, maka dinamakan Astadasaparwa. Salah satu nilai yang sangat menonjol dalam kitab ini adalah nilai kesetiaan.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai nilai-nilai dalam kitab Mahabharata yang bisa dipelajari.
1. Kesetiaan Karna kepada Duryodana
Karna adalah salah satu tokoh paling tragis dalam kitab Mahabharata. Ia sebenarnya adalah anak sulung Kunti, ibu dari Pandawa, tetapi ia tidak mengetahui hal itu karena ia dibuang oleh Kunti saat lahir.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian dibesarkan oleh seorang kusir bernama Adirata dan menjadi seorang ksatria yang hebat. Karna memiliki persahabatan yang erat dengan Duryodana, pemimpin Kurawa, yang memberinya gelar raja Angga.
Karna sangat setia kepada Duryodana dan selalu membantunya dalam berbagai situasi, bahkan ketika ia tahu bahwa ia sebenarnya adalah saudara dari Pandawa. Karna rela mengorbankan hidupnya demi membela Duryodana dalam perang Bharatayudha.
2. Kesetiaan Bhisma kepada Dinasti Kuru
Bhisma adalah putra tertua dari raja Santanu dan sungai Gangga. Ia memiliki sumpah untuk tidak menikah dan tidak memiliki keturunan demi menjaga keutuhan dinasti Kuru. Ia juga memiliki sumpah untuk selalu taat kepada raja Hastinapura, siapapun ia.
Bhisma menjadi penasihat dan pelindung bagi dinasti Kuru, termasuk Pandawa dan Kurawa. Ia juga menjadi guru bagi para ksatria muda dari kedua keluarga tersebut. Bhisma sangat setia kepada dinasti Kuru dan tidak mau memihak antara Pandawa dan Kurawa dalam perang Bharatayudha.
ADVERTISEMENT
3. Kesetiaan Arjuna kepada Krishna
Arjuna adalah putra ketiga dari Kunti dan dewa Indra. Ia adalah seorang ksatria yang paling mahir dalam memanah dan memiliki banyak senjata sakti. Arjuna memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Krishna, avatar dari dewa Wisnu.
Krishna menjadi sahabat, penasihat, dan penolong bagi Arjuna dalam berbagai kesulitan. Arjuna sangat setia kepada Krishna dan selalu mengikuti ajarannya.
Salah satu ajaran terpenting dari Krishna adalah Bhagawad Gita, yaitu filsafat tentang dharma, karma, dan moksa yang disampaikan oleh Krishna kepada Arjuna di tengah medan perang Bharatayudha.
Nilai-nilai kesetiaan dalam kitab Mahabharata ini dapat menjadi inspirasi untuk menjalani hidup dengan lebih baik. Kesetiaan adalah salah satu sifat mulia yang harus dimiliki oleh setiap manusia. (WWN)
ADVERTISEMENT