Konten dari Pengguna

Pembahasan Isi Kandungan Matius 12: 46-50 dalam Agama Kristen

Berita Terkini
Penulis kumparan
14 Desember 2023 17:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Isi Kandungan Matius 12: 46-50 dalam Agama Kristen. (Sumber: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Isi Kandungan Matius 12: 46-50 dalam Agama Kristen. (Sumber: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam Alkitab, Matius merupakan kitab yang berkaitan dengan kerajaan surga. Yesus Kristus diwahyukan sebagai Raja Surgawi dalam kitab ini. Misalnya, isi kandungan Matius 12: 46-50 yang membahas terkait Yesus dan sanak saudaraNya.
ADVERTISEMENT
Kehidupan sosial masyarakat di Israel sangat dipenuhi dengan hubungan dekat antara saudara semarga. Secara turun-temurun, masyarakat Israel percaya bahwa menjaga dan memelihara hubungan dekat dengan saudara-saudara merupakan manifesti kasih Allah kepada sesama.

Isi Kandungan Matius 12: 46-50 Alkitab

Ilustrasi Isi Kandungan Matius 12: 46-50 dalam Agama Kristen. (Sumber: Pixabay)
Sebanyak 13 pasal Matius mencakup banyak hal penting dan menentukan yang berhubungan dengan Kristus. Dikutip dari buku Pelajaran Hayat Matius, Witness Lee, Yasperin (2020), Kristus mengungkapkan diriNya sebagai Daud yang sejati, bait yang lebih besar Tuhan hari Sabat, Yunus yang lebih besar, dan Salomo yang lebih besar dalam pasal 12.
Berikut isi kandungan Matius 12: 46-50 untuk dipahami umat Kristen:
ADVERTISEMENT
Sistem kehidupan sosial Yesus digunakan sebagai sarana untuk melindungi keluarga, mempertahankan identitas, dan menjamin kepemilikan tanah milik keluarga.
Injil Matius 12 mengisahkan sanak saudara Yesus datang mencari Yesus sudah mulai berkarya. Konon sanak saudara Yesus itu berjalan sejauh 40 km dari Nazaret ke tempat di mana Yesus sedang berbicara kepada orang banyak.
Isi kandungan Matius 12: 46-50 Alkitab menyebutkan bahwa Yesus mau mengatakan bahwa hendakNya manusia lebih mementingkan relasi dengan Allah. Untuk itu umat Kristen hendaknya melakukan kehendak Bapa dalam hidup manusia. Semoga kasih Tuhan selalu menyertai! (CHL)