Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Pemimpin Pemberontakan Dharmaputra Majapahit pada Sri Jayanegara di Tahun 1319
22 November 2022 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kerajaan Majapahit dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar yang dipimpin oleh sederet raja yang hebat. Salah satu raja yang pernah memimpin Kerajaan Majapahit adalah Sri Jayanegara atau yang lebih dikenal dengan nama Jayanegara. Selama masa pemerintahannya, pada tahun 1319 salah satu anggota Dharmaputra Majapahit mengadakan pemberontakan kepada Sri Jayanegara dibawah pimpinan Ra Kuti. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya pemberontakan ini, mari kita simak ulasan lengkapnya berikut ini.
ADVERTISEMENT
Pemimpin Pemberontakan Dharmaputra Majapahit pada Sri Jayanegara di Tahun 1319 dan Faktor Penyebabnya
Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan adidaya yang pernah berkuasa dan berjaya di Indonesia. Wilayah kekuasaannya bahkan cukup luas hingga mencakup Jawa, Sumatra, hingga Semenanjung Malaya. Ulasan lengkap mengenai sejarah singkat Kerajaan Majapahit dipaparkan dalam buku berjudul Sejarah 8 Kerajaan Terbesar di Indonesia yang disusun oleh Siti Nur Aidah dan Tim Penerbit KBM Indonesia (2021:1).
Tertulis dalam buku tersebut bahwa Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar yang pernah dimiliki Indonesia yang berdiri pada abad ke-13. Majapahit juga menjadi kerajaan Hindu-Budha terakhir yang menguasai Nusantara. Kerajaan ini sempat berdiri sekitar tahun 1293 M hingga 1527 M. Menurut Negarakertagama, wilayah kekuasaan kerajaan Majapahit ini cukup luas dan terbentang dari Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, bahkan hingga Indonesia timur.
ADVERTISEMENT
Ra Kuti merupakan salah satu anggota Dharmaputra yang dibentuk Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Dalam buku berjudul Huru-Hara Majapahit dan Berdirinya Kerajaan Islam di Jawa yang disusun oleh Muhlis Abdullah (2020: 25) menyebutkan bahwa Ra Kuti adalah seorang perwira Majapahit yang berasal dari daerah Pajarakan yang saat ini menjadi Kabupaten Probolinggo.
Masih dalam buku yang sama, dipaparkan pula bahwa Ra Kuti melakukan pemberontakan karena merasa kecewa atas berbagai kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh Raja Jayanagara. Pemberontakan Dharmaputra yang dipimpin Ra Kuti ini terjadi di Kota raja Majapahit. Pemberontakan Kuti di Kerajaan Majapahit yang terjadi pada masa pemerintahan Raja Jayanegara ini dianggap sangat berbahaya.
Hal tersebut selaras dengan pemaparan dalam buku Pesona & Sisi Kelam Majapahit yang disusun oleh Sri Wintala Achmad (2021: 85) yang memaparkan bahwa Serat Pararaton menyebutkan bahwa dari sekian pemberontakan yang paling berbahaya semasa pemerintahan Jayanagara adalah pemberontakan Ra Kuti yang mendapat dukungan Ra Yuyu, Ra Tanca, dan Winehsuka (1319).
ADVERTISEMENT
Melalui pemberontakannya itu, Ra Kuti dapat merebut Kotapraja Majapahit dan melengserkan Jayanagara dari tahta kekuasaannya. Sesudah istana Majapahit berhasil dikuasai oleh Ra Kuti, Jayanagar beserta keluarganya mengungsi ke desa Bedander dengan mendapat pengawalan ketat dari prajurit Bhayangkari pimpinan Bekel Jaka Mada. Pemuda dari Desa Mada yang kemudian dikenal dengan Gajah Mada.
Ulasan singkat tentang pemberontakan Dharmaputra Majapahit pada Sri Jayanegara di tahun 1319 ini dapat Anda ketahui untuk memperkaya pengetahuan Anda, khususnya tentang sejarah kerajaan Indonesia. (DAP)