Konten dari Pengguna

Pengertian Asesmen Kurikulum Merdeka, Jenis-Jenis, dan Tip Mengembangkannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
8 Maret 2024 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Asesmen Kurikulum Merdeka. Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Asesmen Kurikulum Merdeka. Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio
ADVERTISEMENT
Asesmen Kurikulum Merdeka dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat kemampuan para siswa dalam pembelajaran. Dengan mengerjakan asesmen, maka guru dapat memahami kekurangan pada setiap siswa.
ADVERTISEMENT
Terdapat dua jenis asesmen yang digunakan pada Kurikulum merdeka. Jenis-jenis tersebut adalah asesmen formatif dan asesmen sumatif.

Mengenal Asesmen Kurikulum Merdeka dan Jenis-Jenisnya

Ilustrasi Asesmen Kurikulum Merdeka. Sumber: Pexels/Iqwan Alif
Dikutip dari buku Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran di Madrasah, Zaeni, et al (2023), pendidikan pada dasarnya merupakan sebuah interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung di lingkungan tertentu.
Untuk mencapai tujuan pendidikan maka dibutuhkan kurikulum. Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin yaitu curriculum yang artinya adalah bahan pengajaran. Setiap beberapa tahun, kurikulum di Indonesia akan diperbaharui.
Saat ini kurikulum yang digunakan bernama Kurikulum Merdeka. Setiap beberapa waktu maka akan ada asesmen Kurikulum Merdeka.
Asesmen bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan juga kinerja setiap murid. Selain itu asesmen dapat digunakan untuk evaluasi terhadap proses pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Terdapat dua jenis asesmen yang digunakan oleh para guru. Apa saja jenis-jenis asesmen tersebut?

1. Asesmen Formatif

Jenis yang pertama adalah asesmen formatif. Asesmen ini dilakukan untuk memberikan umpan balik kepada guru dan siswa untuk memperbaiki proses belajar dan mengajar. Asesmen formatif ini dilakukan pada awal, pertengahan, akhir, dan sepanjang pembelajaran.

2. Asesmen Sumatif

Sedangkan asesmen sumatif merupakan suatu penilaian yang dilakukan guna memastikan tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah. Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif biasanya dilakukan di akhir proses pembelajaran. Contohnya dilakukan pada akhir semester, akhir tahun ajaran sekolah, maupun akhir jenjang pendidikan.
Asesmen sumatif ini juga mempengaruhi nilai rapor semua siswa. Maka dari itu, asesmen ini dapat menentukan kelanjutan proses belajar seluruh siswa ke jenjang selanjutnya.
ADVERTISEMENT

Tip Mengembangkan Asesmen Kurikulum merdeka

Ilustrasi Asesmen Kurikulum Merdeka. Sumber: Pexels/Katerina Holmes
Asesmen pada Kurikulum Merdeka dapat dikembangkan oleh masing-masing guru. Pengembangan tersebut termasuk instrumen-instrumen yang digunakan dan juga tata cara pelaksanaan asesmen. Berikut tip mengembangkan asesmen yang bisa menjadi pedoman guru.
Asesmen Kurikulum Merdeka digunakan oleh guru untuk mengetahui kinerja, tingkat pemahaman, hingga gaya belajar siswa. Untuk mengembangkan asesmen di sekolah, guru dapat menggunakan teknik asesmen yang bervariatif. Misalnya adalah observasi, penilaian antar teman, penugasan proyek, dan lain sebagainya. (FAR)