Konten dari Pengguna

Pengertian Cap Go Meh dan Tradisi Perayaannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
4 Februari 2023 18:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Lampion. Sumber: pexels.com/Alexey Demidov
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lampion. Sumber: pexels.com/Alexey Demidov
ADVERTISEMENT
Apa itu Cap Go Meh? Cap Go Meh adalah perayaan yang dilaksanakan pada hari ke-15 untuk menutup tahun baru Imlek dengan meriah. Dalam perayaan Cap Go Meh, terdapat berbagai macam tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia. Apa saja macam-macam tradisi perayaan Cap Go Meh? Simak artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT

Pengertian dan Tradisi Cap Go Meh

Ilustrasi persiapan perayaan Tahun Baru Imlek. Sumber: pexels.com/Hong Son
Menurut buku Perayaan Tionghoa di Indonesia oleh Alex Cheung, Silvia Angelina, dan Wahyudi Pradana (2022: 39-53), perayaan Cap Go Meh juga disebut sebagai Festival Lentera atau Festival Lampion yang menandai berakhirnya tahun baru. Perayaan penutup ini ditandai dengan bersinarnya bulan purnama pada malam hari.
Di Indonesia Cap Go Meh juga dimeriahkan dengan berbagai pawai dan perayaan dengan berbagai tradisi. Diadakan pula festival yang di dalamnya diadakan berbagai pementasan budaya Tionghoa, seperti Wayang Potehi.
Tidak ada ritual khusus untuk menyambut Cap Go Meh, keluarga-keluarga Tionghoa biasanya mengatur meja sembahyang di halaman rumahnya atau menghadap ke pintu keluar rumahnya, kemudian melakukan 'Sembahyang Sam Kai' (Sembahyang Tiga Alam), yaitu sembahyang kepada langit, bumi dan leluhur.
ADVERTISEMENT
Makanan khas perayaan Cap Go Meh yang terkenal di Indonesia salah satunya adalah Lontong Cap Go Meh. Hidangan ini terdiri dari lontong yang biasanya disajikan dengan opor ayam, sayur lodeh, dilengkapi dengan acar, sambal goreng, dan kerupuk.
Di beberapa daerah di Indonesia yang dihuni mayoritas masyarakat Tionghoa, Cap Go Meh dirayakan dengan meriah dengan berbagai perayaan tradisi. Masyarakat Tionghoa di Bangka Belitung biasanya merayakan Cap Go Meh dengan menghias rumah serta jalanan di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka dengan lampion sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan.
Di Singkawang diadakan Pawai Tatung, yaitu orang yang dimasuki roh leluhur atau dewa-dewa. Sedangkan di Semarang, pada penutupan Cap Go Meh, umat Tri Dharma mengadakan tradisi Ci Suak, yaitu tradisi yang ditandai dengan pembakaran perahu dan orang-orangan dari kertas.
ADVERTISEMENT
Tradisi Ci Suak tersebut merupakan ritual sekaligus simbol tolak bala dengan tujuan menghindari kesialan di tahun baru. Ritual Ci Suak ini rutin dilaksanakan di Klenteng Sam Poo Kong dan dihadiri oleh warga masyarakat dari berbagai kalangan.
Ilustrasi lampion. Sumber: pexels.com/Addie Davis
Itulah penjelasan mengenai perayaan Cap Go Meh dan tradisinya di Indonesia, semoga dapat menambah wawasan Anda mengenai perayaan dan tradisi Cap Go Meh di Indonesia.
(IND)