Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Fungsi Kondensor Laboratorium
31 Desember 2022 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Laboratorium adalah tempat yang hampir selalu digunakan dalam proses penelitian di bidang sains . Apalagi alat-alat yang ada di laboratorium sangat lengkap dan banyak. Jadi, proses penelitian pun bisa dilakukan dengan mudah. Nah, agar proses penelitian lebih efektif, banyak peneliti yang menggunakan kondensor laboratorium.
ADVERTISEMENT
Lantas, sebenarnya apa itu kondensor laboratorium? Bagi Anda yang belum tahu, simak penjelasan lengkapnya dalam aritkel ini, ya.
Baca Juga: Jenis dan Fungsi Enlermeyer di Laboratorium
Pengertian dan Fungsi Kondensor Laboratorium
Mengutip dari buku Pengelolaan Laboratorium IPA Sekolah karya Ridwan Abdullah Sani (2021:267), kondensor laboratorium adalah alat yang digunakan untuk mendinginkan gas atau uap panas dengan berbagai metode kimia menjadi fasa zat cair. Umumnya, alat ini juga digunakan berbarengan dengan alat destilasi.
Sama seperti alat laboratorium pada umumnya, kondensor juga terbuat dari bahan gelas yang terdiri dari satu atau dua tabung. Biasanya, tabung kaca yang lebih kecil berada di dalam tabung kaca besar.
Sebenarnya kata kondensor berasal dari kondensasi yang memiliki arti perubahan zat gas menjadi cair karena adanya perbedaan suhu. Dengan kata lain, kondensor sama dengan pengembunan.
ADVERTISEMENT
Adapun fungsi utama dari kondensor adalah untuk memanaskan suatu zat. Jadi, ketika zat selesai dipanaskan, uap panas yang dihasilkan tersebut akan naik dan kemudian dialirkan ke air dingin melalui selang yang berada di dalamnya.
Dalam proses aliran tersebut, uap air yang seharusnya terus naik dan lepas ke udara akan kembali jatuh ke bawah dalam bentuk titik-titik air . Akibatnya, pengembunan atau kondensasi pun dapat terjadi. Volume zat yang dipanaskan tersebut akan tetap atau konstan karena sebenarnya tidak ada uap yang berhasil lepas ke udara.
Di laboratorium sendiri, alat tersebut lebih sering digunakan untuk menggembungkan atau mendinginkan uap. Hal ini terjadi pada proses reaksi sintesis, ekstraksi, sistem destilasi, esterifikasi, saponifikasi, dan juga metilasi.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa jenis-jenis kondensor yang biasa ditemukan saat Anda berada di laboratorium, seperti kondensor liebig, kondensor allihn, dan juga kondensor graham. Masing-masing kondensor tersebut memiliki ciri khas dan fungsinya tersendiri.
Demikian penjelasan mengenai kondensor laboratorium yang menarik untuk Anda ketahui. (Anne)