Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Lawan Kata Birrul Walidain dalam Agama Islam
25 Januari 2023 17:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika melakukan sikap birrul walidain dapat mengantarkan seorang anak ke surga. Kebalikannya dengan uququl walidain yang dapat mengantarkan seseorang ke neraka.
Pengertian dan Lawan Kata Birrul Walidain dalam Agama Islam
Dikutip dari buku Jauhar Jauhar Al-'Aisy oleh Walyatalattaf (2021: 3), birrul walidain berasal dari kata al-birr yang berarti baik dan taat. Sedangkan walidain berarti kedua orang tua. Secara bahasa, birrul walidain adalah berbuat baik kepada orang tua. Namun jika didefinisikan secara lengkap, birrul walidain adalah hak kedua orang tua yang harus dilaksanakan oleh seorang anak , sesuai dengan perintah Islam.
Terdapat beberapa dalil tentang kewajiban seorang anak untuk melaksanakan birrul walidain. Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُوا إِلآ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya: “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu.” (QS. Al-Isra: 23)
Selain itu, terdapat juga sebuah ayat tentang perintah untuk berbakti kepada orang tua. Allah SWT bersabda:
وَبَرَّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا
Artinya: “Dan banyak berbakti kepada kedua orang tuanya dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka”. (QS. Maryam: 14)
Selain dalam Al-Quran, birrul walidain lebih diutamakan dibandingkan dengan jihad. Sebagaimana dari Ibnu Mas’ud,
Aku pernah bertanya kepada Rasulullah, “Amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Mendirikan shalat pada waktunya.” Aku bertanya kembali, “Kemudian apa?” Jawab Beliau, “Berbakti kepada ke orang tua,” lanjut Beliau. Aku bertanya lagi,” “Kemudian?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari no. 5.970)
ADVERTISEMENT
Sedangkan uququl walidain adalah kebalikan dari birrul walidain, yakni durhaka kepada kedua orang tua. Agama Islam melarang keras kedurhakaan seorang anak kepada orang tua yang telah melahirkannya. Bahkan, seorang anak yang melakukan hal tersebut, ia akan mendapatkan dosa yang sangat besar.
Sebagaimana yang jelaskan Abu Bakrah, Rasulullah SAW bersabda:
Maukah aku beritahukan kepadamu sebesar-besar dosa yang paling besar, tiga kali (beliau ulangi). Sahabat berkata, ‘Baiklah, ya Rasulullah’, bersabda Nabi. “Menyekutukan Allah, dan durhaka kepada kedua orang tua, serta camkanlah, dan saksi palsu dan perkataan bohong”. Maka Nabi selalu megulangi, “Dan persaksian palsu”, sehingga kami berkata, “semoga Nabi diam” [HR. Bukhari no. 152 dan Muslim no. 87)
Dengan perintah untuk berbakti kepada orang tua, seharusnya kita selalu mentaati apa yang diperintahkan mereka yang sesuai dengan syariat Islam . Sehingga, kita dilarang untuk durhaka kepada orang yang telah membuat kita lahir di dunia.(MZM)
ADVERTISEMENT