Konten dari Pengguna

Pengertian Haji Tamattu: Kelebihan dan Tata Caranya dalam Agama Islam

Berita Terkini
Penulis kumparan
25 April 2025 20:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pengertian haji tamattu. sumber: unsplash/ibrahim uz
zoom-in-whitePerbesar
pengertian haji tamattu. sumber: unsplash/ibrahim uz
ADVERTISEMENT
Pernahkah mendengar istilah haji tamattu? Jenis haji ini sangat populer di kalangan umat Islam sehingga pengertian haji tamattu perlu dipahami lebih dalam.
ADVERTISEMENT
Dalam Fiqih Lima Mazhab: Ja'fari, Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hambali, Muhammad Jawad Mughniyah (2015:184) menjelaskan bahwa tamattu' adalah melakukan umrah terlebih dulu, yang selanjutnya diikuti dengan masa bebas ihram hingga waktu pelaksanaan haji.

Pengertian Haji Tamattu dan Kelebihannya dalam Agama Islam

pengertian haji tamattu. sumber: usnplash/omer f. arslan
Dalam pengertian haji tamattu, jamaah melakukan ibadah umrah terlebih dahulu. Setelah selesai umrah, jamaah diperbolehkan melepaskan pakaian ihram dan menjalani kehidupan seperti biasa hingga tanggal 8 Dzulhijjah.
Salah satu kelebihannya adalah adanya waktu istirahat dan kebebasan pasca umrah. Jamaah tidak terikat oleh larangan ihram, sehingga dapat memanfaatkan waktu luang untuk beribadah atau beraktivitas ringan lainnya.
Kondisi ini sangat menguntungkan terutama bagi jamaah yang datang lebih awal ke Tanah Suci. Mereka dapat mempersiapkan diri secara fisik dan mental sebelum memasuki prosesi utama ibadah haji.
ADVERTISEMENT

Tata Cara Pelaksanaan Haji Tamattu

pengertian haji tamattu. sumber: unsplash/ekrem osmanoglu
Tata cara pelaksanaan haji tamattu harus diikuti sesuai ketentuan syariat. Setiap tahap memiliki makna ibadah yang mendalam dan menjadi bagian penting dari kesempurnaan manasik haji. Berikut beberapa tahapaan pelaksanaan haji tamattu.

1. Tahapan Awal Pelaksanaan

Pelaksanaan haji tamattu dimulai dengan menunaikan umrah secara lengkap, yaitu ihram, thawaf, sa’i, dan tahallul. Setelah menyelesaikan tahallul, jamaah dapat mengenakan pakaian biasa hingga waktu haji tiba.

2. Prosesi Puncak Haji

Pada tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah kembali mengenakan ihram dari tempat tinggalnya di Makkah. Setelah itu, dilanjutkan dengan niat haji, lalu berangkat ke Arafah sambil melafalkan talbiyah dengan penuh kekhusyukan.
Di Arafah, jamaah melaksanakan wukuf mulai dari waktu dzuhur hingga fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Aktivitas yang dilakukan meliputi zikir, membaca Al-Qur’an, mendengarkan khutbah, dan memperbanyak doa serta istighfar.
ADVERTISEMENT

3. Penyelesaian Rangkaian Manasik

Setelah wukuf, jamaah menuju Muzdalifah untuk bermalam atau mabit hingga menjelang subuh. Kemudian dilanjutkan perjalanan ke Mina guna melaksanakan pelemparan jumrah aqabah dengan tujuh lontaran kerikil.
Usai melempar jumrah, jamaah mencukur rambut dan menyembelih hewan sebagai dam. Selanjutnya, pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, jamaah melempar tiga jumrah yaitu ula, wustha, dan aqabah secara berurutan.
Setelah rangkaian lontaran selesai, jamaah kembali ke Makkah untuk thawaf ifadhah dan sa’i. Proses ini diakhiri dengan tahallul tsani, yang menandai berakhirnya semua larangan ihram bagi jamaah.
Setelah seluruh rangkaian selesai, jamaah tinggal menunggu jadwal pelaksanaan thawaf wada. Dengan demikian, seluruh prosesi pengertian haji tamattu telah tuntas dan sah menurut syariat Islam. (HAN)
ADVERTISEMENT