Pengertian Kedaulatan secara Etimologis dan Jenis-Jenisnya

Ilustrasi pengertian kedaulatan secara etimologis. Foto: Unsplash/Tom Ritson

Sebuah negara sudah seharusnya berperan aktif dalam mengatur dan menjaga warganya. Inilah yang membuat negara harus berdaulat. Oleh sebab itu timbul pertanyaan, jelaskan pengertian kedaulatan secara etimologis.

Meskipun banyak orang sudah mengetahui arti dari kedaulatan, namun banyak yang tidak tahu asal katanya. Di sisi lain, kedaulatan terdiri dari beberapa jenis yang dikemukakan para ahli.

Pengertian Kedaulatan secara Etimologis

Ilustrasi pengertian kedaulatan secara etimologis. Foto: Unsplash/Christian Lue

Pengertian kedaulatan secara etimologis berasal dari bahasa Arab ‘daulah’ yang artinya kekuasaan. Sedangkan dalam bahasa Latin adalah ‘supremus’ dengan arti tertinggi.

Adapun dalam KBBI, kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi atas pemerintahan negara, daerah, dan sebagainya. Sehingga, kedaulatan menjadi kekuasaan tertinggi ada pada sistem pemerintahan yang digunakan.

Kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi yang dimiliki oleh suatu negara untuk secara bebas melakukan berbagai kegiatan sesuai kepentingannya yang tidak bertentangan dengan hukum internasional.

Kedaulatan suatu negara tidak bersifat mutlak atau absolut, akan tetapi pada batas-batas tertentu harus menghormati kedaulatan negara lain, yang diatur melalui hukum internasional.

Hal inilah yang kemudian dikenal dengan kedaulatan negara bersifat relatif (Relative Sovereignty of State).

Jenis-Jenis Kedaulatan

Ilustrasi jenis-jenis kedaulatan. Foto: Unsplash/Andrew Stutesman

Dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas IX, Tim Ganesha Operation (2019), ada jenis-jenis teori tentang kedaulatan menurut para ahli. Berikut ulasannya.

1. Teori Kedaulatan Tuhan

Pada teori ini, pemerintah memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan. Teori kedaulatan Tuhan dianut oleh para raja yang menyatakan dirinya adalah keturunan dewa.

Penganut teori ini, di antaranya Raja Mesir Kuno, Kaisar Jepang, Kaisar Cina, dan raja-raja di Jawa pada zaman kerajaan Hindu.

2. Teori Kedaulatan Raja

Teori kedaulatan raja pemilik kedaulatan tertinggi adalah raja. Sehingga, raja mempunyai kekuasaan yang mutlak. Dalam teori kedaulatan raja, raja tidak tunduk pada perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu, raja juga tidak bertanggung jawab atas hukum moral yang bersumber dari Tuhan. Hal itu karena raja melaksanakan kewajibannya untuk rakyat atas nama Tuhan.

Salah satu negara yang menganut teori ini adalah Prancis pada masa pemerintahan Raja Louis XIV.

3. Teori Kedaulatan Negara

Menurut teori ini, negara merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. Jadi, kedaulatan suatu negara muncul bersamaan dengan berdirinya negara tersebut.

Teori kedaulatan negara bersifat absolut dan mutlak. Hal itu karena teori ini berdasarkan pada pandangan negara merupakan penjelmaan Tuhan. Negara mewarisi kekuasaan yang bersumber dari Tuhan.

Selain itu, dalam teori ini juga dinyatakan bahwa pemerintah adalah pelaksana tunggal kekuasaan negara.

Contoh negara yang menganut teori kedaulatan negara adalah Rusia pada masa kekuasaan Tsar, Italia pada masa kekuasaan Mussolini, dan Jerman pada masa pemerintahan Hitler.

4. Teori Kedaulatan Hukum

Teori kedaulatan ini membuat hukum berada di posisi tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa para penyelenggara negara dan seluruh rakyat harus tunduk kepada hukum di negara tersebut.

Contoh negara yang menganut teori kedaulatan hukum adalah sebagian besar negara di Eropa dan Amerika.

5. Teori Kedaulatan Rakyat

Menurut teori kedaulatan rakyat, pemegang kedaulatan tertinggi adalah rakyat. Teori ini bersumber pada ajaran demokrasi yang telah ada sejak zaman Yunani.

Dalam ajaran ini, demokrasi mengandung pengertian pemerintahan rakyat. Pemerintahan rakyat adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan bertujuan untuk rakyat.

Baca Juga: Pengertian dan Sifat-Sifat Kedaulatan beserta Penjelasannya

Itulah penjelasan dari pertanyaan jelaskan pengertian kedaulatan secara etimologis beserta jenis-jenisnya. Semoga informasi di atas bermanfaat dan dapat menambah wawasan tentang sistem pemerintahan suatu negara.(MZM)