Konten dari Pengguna

Pengertian Kromatografi sebagai Metode Pemisahan Warna pada Makanan

Berita Terkini
Penulis kumparan
4 Juni 2024 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk komponen warna pada makanan dapat dipisahkan dengan metode. Sumber: pexels.com/Kindel Media
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk komponen warna pada makanan dapat dipisahkan dengan metode. Sumber: pexels.com/Kindel Media
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komponen warna pada makanan dapat dipisahkan dengan metode kromatografi. Metode kormatografi adalah salah satu metode pemisahan campuran yang dikenal dalam kimia.
ADVERTISEMENT
Kromatografi ditemukan pada tahun 1903 oleh seorang botanis Rusia bernama Michael Tswett. Metode pemisahan campuran ini banyak digunakan dalam berbagai industri, contohnya industri makanan dan industri farmasi.

Komponen Warna pada Makanan Dapat Dipisahkan dengan Metode Kromatografi

Ilustrasi untuk komponen warna pada makanan dapat dipisahkan dengan metode. Sumber: pexels.com/Ivan Samkov
Menurut buku Mengenal Kimia 1 SMP Kelas VII oleh Nurul Kamilati, S.Pd., M.Pd., M.Ed (2006: 59), istilah kromatografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu chroma yang berarti warna.
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran yang digunakan untuk menguraikan campuran berupa partikel warna menjadi komponen-komponen penyusunnya.
Kromatografi memiliki banyak kegunaan dalam berbagai bidang industri. Dalam industri pengolahan makanan, kromatografi dapat digunakan untuk mengetahui berbahaya atau tidaknya suatu perwarna yang yang digunakan dalam makanan.
ADVERTISEMENT
Komponen warna pada makanan dapat dipisahkan dengan metode kromatografi. Suatu campuran pewarna dapat dispisahkan menggunakan metode kromatografi karena adanya perbedaan kelarutan antara zat penyusun campuran pewarna tersebut.
Kecepatan bergerak partikel penyusun sangat dipengaruhi oleh ukuran partikel penyusun. Semakin kecil ukuran partikel penyusun, maka pergerakannya akan lebih cepat dari partikel yang berukuran lebih besar.
Pengukuran uji kromatografi dapat dilakukan dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Secara kuantitatif, perbandingan jarak yang ditempuh suatu warna dengan jarak pelarut dilambangkan dengan Rf. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
Rf = Jarak Partikel Warna/Jarak Partikel Pelarut
Dari variasi jumlah Rf, dapat dilihat jumlah komponen penyusun campuran yang sedang dipisahkan dengan metode kromatografi. Berbagai nilai Rf ini dapat dibandingkan antara satu sama lainnya.
ADVERTISEMENT
Komponen penyusun dengan ukuran partikel terkecil memiliki nilai Rf terbesar. Sebaliknya, komponen penyusun dengan ukuran partikel terbesar memiliki nilai Rf terkecil.
Selain untuk menguji pewarna makanan, kromatografi juga digunakan untuk mendeteksi zat-zat kimia berbahaya dalam bahan makanan. Adanya kandungan pestisida pada sayuran dan buah dapat diketahui dengan metode kromatografi.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui komponen warna pada makanan dapat dipisahkan dengan metode kromatografi. Semoga penjelasan ini dapat menambah pengetahuan mengenai metode kromatografi dan kegunaannya dalam industri pengolahan makanan. (IND)