Konten dari Pengguna

Pengertian Patung Lengkap dengan Bentuk dan Fungsinya dalam Seni Rupa

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 Desember 2022 18:16 WIB
·
waktu baca 6 menit
clock
Diperbarui 21 September 2023 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi patung. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi patung. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jelaskan pengertian patung! Patung merupakan hasil cabang seni rupa 3 dimensi yang memiliki dimensi tinggi, lebar, dan panjang. Ada banyak fungsi patung dalam seni rupa, salah satunya untuk kepentingan estetika.
ADVERTISEMENT
Patung merupakan bagian dari seni dan budaya yang dimiliki Indonesia. Hampir setiap daerah di Tanah Air memiliki tradisi pembuatan karya seni patung, seperti patung primitif suku Asmat di Papua.
Tidak hanya itu, beberapa peninggalan seni patung kerajaan Hindu-Buddha di Jawa dan Bali berupa candi juga masih dapat dinikmati sampai hari ini.

Pengertian Patung

Ilustrasi patung. Foto: Unsplash
Patung termasuk dalam benda yang memiliki volume atau bersifat tiga dimensi. Atinya, patung merupakan benda yang bisa dilihat dari segala arah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian patung adalah tiruan bentuk orang, hewan, atau bentuk lainnya yang dibuat dengan dipahat dari batu dan kayu, serta memiliki keindahan (estetik).
ADVERTISEMENT

Fungsi Patung

Ilustrasi patung sebagai fungsi sosial. Foto: Pexels
Dihimpun dari Buku Siswa Seni Budaya SMP/MTs Kelas 9 yang disusun oleh Sri Sudaryati dan Boiman (2022: 42), berikut adalah fungsi patung berdasarkan pembuatannya.

1. Patung sebagai Fungsi Personal

Karya seni patung yang diciptakan semata-mata untuk kepentingan pribadi (personal), sebagai ekspresi perasaan, diungkapkan secara pribadi, termasuk dalam tujuan religi (beribadah). Pada zaman dahulu, patung dibuat untuk kepentingan keagamaan.

2. Patung sebagai Fungsi Sosial

Patung diciptakan untuk memperingati suatu peristiwa bersejarah atau mengenang jasa seorang pahlawan dalam sebuah bangsa atau kelompok. Contohnya patung untuk monumen.

3. Patung sebagai Fungsi Fisik

Patung yang bernilai estetika, artinya menciptakan dan membuat patung semata-mata untuk dinikmati keindahannya. Contohnya patung dekorasi taman, gedung, atau kontruksi bangunan.

Bentuk Patung

Ilustrasi patung bentuk imitatif. Foto: Unsplash
Berdasarkan wujudnya, seni patung dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk, yaitu:
ADVERTISEMENT

1. Bentuk Imitatif (Realisme/Representatif)

Corak ini merupakan tiruan dari bentuk alam (manusia, hewan, dan tumbuhan). Perwujudan berdasarkan bentuk fisik, baik anatomi proporsi, harmoni, dan kesatuan unit bentuk.

2. Bentuk Nonfiguratif (Abstrak)

Patung ini tidak menampilkan bentuk-bentuk umum yang ada di alam, melainkan mengolah elemen garis, bidang, dan ruang hingga bersifat abstrak.

3. Bentuk Deformatif

Bentuk deformatif adalah bentuk patung yang digubah menurut gagasan imajinasi pematung menjadi bentuk baru yang keluar dari bentuk aslinya.
Pembuatan karya seni patung pada zaman dahulu sering dihubungkan dengan kegiatan religi, seperti pemujaan kepada dewa atau arwah nenek moyang. Pada karya seni modern, pembuatan patung merupakan ekspresi individu penciptanya karena lebih bebas dan bervariasi.

Jenis Patung Berdasarkan Fungsinya

Ilustrasi patung untuk pajangan. Foto: Pexels
Dikutip dari buku Seni Rupa SMP: Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, dan Pameran oleh Eighteen Salasi (2020: 53-56), berdasarkan fungsinya, patung dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
ADVERTISEMENT

1. Patung Religi

Patung religi adalah jenis patung yang memiliki tujuan utama sebagai sarana beribadah dan menyampaikan pesan-pesan religius. Patung ini sering kali berbentuk figur-figur agama, dewa-dewi, atau tokoh-tokoh keagamaan yang dihormati.

2. Patung Monumen

Patung monumen adalah jenis patung yang dibuat untuk memperingati dan mengenang peristiwa bersejarah atau jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau kelompok. Patung ini biasanya diletakkan di tempat umum sebagai simbol penghormatan.

3. Patung Interior

Patung interior adalah patung yang ditempatkan di dalam ruangan. Patung ini umumnya berfungsi sebagai elemen dekoratif untuk menghiasi ruang tamu, ruang kerja, atau menjadi bagian dari koleksi seni pribadi.

4. Patung Eksterior

Patung eksterior adalah jenis patung yang digunakan untuk menghias bangunan atau lingkungan luar, seperti taman rumah, taman kota, atau taman bermain.
ADVERTISEMENT

5. Patung Arsitektur

Patung arsitektur adalah jenis patung yang bernilai estetika dan berfungsi dalam konstruksi bangunan. Patung jenis ini biasanya menjadi bagian penting dari desain arsitektural.

6. Patung Kerajinan

Patung kerajinan adalah hasil karya para pengrajin yang membuat patung untuk tujuan konsumerisme. Patung ini sering kali dibuat dalam jumlah besar dan dijual sebagai barang kerajinan.

7. Patung Seni

Patung seni adalah jenis patung yang murni diciptakan untuk dinikmati keindahan bentuknya. Patung ini mungkin tidak memiliki fungsi praktis tertentu selain untuk dinikmati keindahannya.

Bahan dalam Pembuatan Patung

Ilustrasi pembuatan patung. Foto: Pexels
Patung memiliki bahan yang berbeda-beda tergantung dari tujuan pembuatannya. Adapun bahan dalam pembuatan patung dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu:

1. Bahan Lunak

Bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah dibentuk. Misalnya, tanah liat, lilin, sabun, plastisin, dan bahan lain yang mudah dibentuk dengan tangan.
ADVERTISEMENT
Meskipun mudah dibentuk, bahan lunak biasanya hanya dapat digunakan untuk membuat patung dengan ukuran kecil dan tidak cocok digunakan untuk patung dengan ukuran besar.

2. Bahan Sedang

Badang sedang adalah bahan yang tidak lunak dan tidak keras. Contohnya, yaitu kayu waru, kayu sengon, kayu randu, dan kayu mahoni.

3. Bahan Keras

Bahan keras adalah bahan padat dan keras yang membutuhkan alat khusus untuk bisa dibentuk menjadi patung. Contohnya, yaitu kayu jati, kayu sonokeling, kayu ulin, batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer).

4. Bahan Cor/Cetak

Bahan cor atau cetak adalah bahan yang harus dicairkan terlebih dahulu kemudian dicetak dalam wadah tertentu agar bisa dibuat menjadi patung.
Contoh bahan cor yang dipakai untuk membuat patung antara lain semen, pasir, gips, logam, timah, perak, dan emas. Selain itu, beberapa bahan kimia, seperti fiber atau resin, juga bisa dijadikan bahan cor.
ADVERTISEMENT

5. Bahan Lain

Selain beberapa jenis bahan di atas, patung juga bisa dibentuk menggunakan bahan lain yang ada di lingkungan sekitar atau benda bekas, misalnya kertas, plastik, dan sebagainya.

Teknik Membuat Patung

Ilustrasi seniman yang sedang memahat patung. Foto: Pexels
Dalam proses pembuatan patung, ada sejumlah teknik yang biasa digunakan seniman. Mengutip buku Seni dan Budaya untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas oleh oleh Harry Sulastianto, dkk., (2007: 66-67), berikut adalah beberapa teknik membuat patung.

1. Teknik Memahat

Memahat adalah teknik membuat patung dengan cara memperkecil bahan baku. Bahan baku akan dipahat sampai membentuk benda yang diinginkan.
Teknik ini biasa digunakan untuk membuat patung dari bahan keras, seperti batu cadas dan batu marmer. Marmer terdapat di beberapa tempat, seperti di Gunung Masigit (Jawa Barat), Muntilan (Jawa Tengah), Besole (Jawa Timur), serta Bali.
ADVERTISEMENT

2. Teknik Mengukir

Berbeda dengan memahat, teknik mengukir lebih ditekankan pada pembuatan patung dari bahan kayu, dengan tujuan untuk membuat hiasan (ukiran).
Jenis-jenis kayu yang biasa digunakan untuk membuat patung dengan teknik mengukir, antara lain kayu jati, kayu mahoni, dan kayu sawo.

3. Teknik Mengecor (Mencetak)

Teknik mengecor adalah teknik membuat patung dengan bahan dasar semen atau logam. Pembuatan patung diawali dengan memanaskan logam hingga mencair, kemudian dituangkan dalam cetakan patung yang telah dibentuk rupa patungnya.
Bahan-bahan untuk membuat patung dengan teknik mengecor, antara lain semen, gips, fiberglass, marmer, dan logam (kuningan, perunggu, emas, dan besi).
Sebelum membuat patung, para pematung akan membuat cetakannya terlebih dahulu. Setelah itu, para pematung memasukkan bahan-bahan yang telah dilelehkan ke dalam cetakan.
ADVERTISEMENT

4. Teknik Merakit

Teknik merakit hampir mirip dengan permainan puzzle, yaitu dengan cara merakit bahan dasar patung kemudian merangkainya. Bahan baku untuk membuat patung dengan teknik ini bisa berupa plastik atau kayu.

5. Teknik Butsir

Teknik butsir adalah teknik pembuatan patung dengan cara mengurangi bahan lunak, seperti tanah liat, gips, dan bahan berstruktur lunak lainnya, sehingga tercipta patung yang memiliki nilai estetika.

6. Teknik Mengetok

Teknik mengetok biasa digunakan untuk membuat patung dari bahan lempengan logam. Lempengan logam dibentuk dengan cara diketok bagian dalam dan luarnya, seperti membuat dandang.
Lempengan-lempengan logam yang sudah diketok kemudian disatukan dengan cara dilas hingga membentuk sebuah patung.
(DK & SFR)