Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian, Sejarah, dan Jenis Cabang Olahraga Atletik
8 Desember 2022 18:21 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pengertian, Sejarah, dan Jenis Cabang Olahraga Atletik
Dikutip dari buku Pandai Mengajar dan Melatih Atletik oleh Pungki Indarto, S.Pd., M.Or., dkk (2018: 7), pengertian atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang berarti berlomba atau bertanding. Istilah lain yang mengandung kata Athlon adalah Pentathlon. Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu Penta yang berarti lima, dan Athlon yang berarti lomba. Jadi Pentathlon berarti lima lomba atau pancalomba.
Istilah lain yang menggunakan kata atletik adalah Athletics (bahasa Inggris), Athletiek (bahasa Belanda), Athletuque (bahasa Perancis), dan Ahtletik (bahasa Jerman). Walaupun berbeda dalam kata yang digunakan namun semua ini mempunyai istilah yang sama namun artinya tidak sama dengan istilah atletik yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Istilah atletik di Indonesia diartikan sebagai cabang olahraga yang memperlombakan nomor-nomor jalan, lari, lompat, dan lempar. Istilah lain yang mempunyai arti sama dengan istilah yang digunakan di Indonesia adalah Leichtathletik (Jerman), Athletismo (Spanyol), Olahraga (Malaysia), dan Track and Field (USA).
Sejarah Atletik
Sejarah atletik sudah ada sejak zaman purba, yakni saat manusia masih hidup dalam peradaban yang sangat primitif, di mana hukum rimba berlaku sangat keras, yaitu yang lemah akan dimakan yang kuat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kelangsungan hidup, maka manusia perlu makan, minum, dan bermasyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam perburuan binatang dan mengumpulkan buah-buahan untuk dijadikan makanannya, maka manusia melakukan kegiatan seperti memanjat, melempar, atau melompat. Ketangkasan itu berguna untuk menghindari bahaya yang dihadapi atau dengan berlari sekencang-kencangnya. Mereka dapat berjalan bermil-mil jauhnya serta berlari secepat-cepatnya dengan atau tanpa runtanga.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada tahun 776 SM, bangsa Yunani menyelenggarakan pesta olahraga yang dinamakan The Acient Olympic Games. Nomor yang dipertandingkan dalam olimpiade tersebut adalah lomba lari, pentathlon, pancration, gulat, tinju, dan pacuan kuda.
Pada tahun 186 SM, bangsa Romawi lebih banyak menyenangi para “gladiator”. Pada saat itu kegiatan olahraga yang disenangi adalah olahraga yang menampilkan adu kejantanan, adu pedang, dan pertarungan yang kadang-kadang sampai matai, baik lawannya manusia maupun binatang buas. Akibatnya olahraga atletik pada saat itu dilupakan orang.
Dampaknya adalah bangsa Eropa mengalami kekalahan dalam peperangan yang disebabkan olah kurangnya pemuda yang terampil dan kuat fisiknya. Maka secara tidak langsung olahraga atletik berkembang lagi.
Akhirnya kegemaran atletik mulai dihidupkan kembali dan perlombaan dalam cabang atletik mulai diadakan secara sporadis di benua Eropa, yakni pada abad pertengahan. Popularitas olahraga atletik ini mulai terasa meningkat serta menyebar luas setelah sekolah-sekolah dan universitas-universitas di negeri Inggris mulai membina dan memasukkannya ke dalam lingkungan pendidikan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Cabang olahraga atletik memperoleh kembali keunggulan dan keutamaanya seperti sedia kala berkat dihidupkannya kembali gerakan Olympiade Modern mulai tahun 1896 di Athena.
Jenis Cabang Atletik
Cabang-cabang atletik dibagi menjadi 3, yakni:
Nomor Lari
Nomor lari terdiri dari 11 event individual dan estafet 4 x 100m dan 4 x 400m, dikelompokkan ke dalam beberapa grup seperti berikut ini:
Sifat-sifat dari nomor lari:
ADVERTISEMENT
Faktor-faktor yang mempengaruhi nomor lari
Nomor Lompat
Nomor lompat meliputi gerakan lari awalan, diikuti gerakan tolakan kaki gerak melayang dan gerakan jatuh/mendarat, di antaranya:
Faktor-faktor yang mempengaruhi lompatan
Teknik Lompat:
Sifat-sifat teknis lompatan:
ADVERTISEMENT
Sifat-sifat fisis
Nomor Lempar
Unsur-unsur nomor lempar:
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
Sifat-sifat teknis:
Penambahan kecepatan pada alat, jarak dan arah gerakan yang dilakukan selama lemparan, akan menentukan jarak lemparan, bersama dengan faktor aerodinamika dan gravitasi.
Sifat-sifat fisis:
Atlet nomor lempar ini umumnya memiliki fisik dengan susunan otot besar, kekuatan, kemampuan gerak eksplosif dan kemampuan ber-relaksasi.
Ternyata terdapat banyak sekali cabang atletik yang dikenal sebagai induk segala olahraga. Apakah kamu tertarik untuk mengikuti salah satu di antara cabang atletik di atas?(MZM)
ADVERTISEMENT