Konten dari Pengguna

Pengertian Skala Richter dan Ukuran Kekuatan Gempa yang Dipakai di Indonesia

Berita Terkini
Penulis kumparan
25 Januari 2023 18:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Pengertian Skala Richter dan Ukuran Kekuatan Gempa yang Dipakai di Indonesia Sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Pengertian Skala Richter dan Ukuran Kekuatan Gempa yang Dipakai di Indonesia Sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika suatu gempa terjadi biasanya orang-orang akan penasaran seberapa besar kekuatan gempa yang terjadi. Alhasil, setelah mengetahui kekuatan gempa masyarakat akan dihadirkan dengan berapa skala richter kekuatan gempa tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya apa ya pengertian dari skala richter? Yuk, simak ulasan berikut untuk mengetahui arti skala richter.

Apa Itu Gempa Bumi?

Dikutip dari laman resmi BPBD Provinsi NTB, Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
Setiap gempa memiliki kekuatan gempa tersendiri. Penjelasan lebih lanjut terkait kekuatan gempa dapat disimak dalam ulasan berikut.

Pengertian Skala Richter

Ilustrasi: Pengertian Skala Richter dan Ukuran Kekuatan Gempa yang Dipakai di Indonesia Sumber: pixabay.com
Inilah pembahasan pengertian skala Richter dan ukuran kekuatan gempa yang dipakai di Indonesia.
Mengutip buku Geografi dan Sosiologi karya Sugiharyanto (21:2007), Skala Richter (SR) didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum pada jarak 100 km dari pusat gempanya. Secara singkat dapat dipahami bahwa SR merupakan skala pengukur kekuatan gempa yang paling terkenal dan luas digunakan.
ADVERTISEMENT
Istilah skala richter, pertama kali diketahui dikemukakan oleh Charles Francis Richter. Charles adalah seorang ahli seismologi dari Amerika Serikat. Richter mengembangkan skala untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Semakin besar angka yang ditunjukkkan skala richter, maka gempa yang dirasakan semakin hebat dan merusak. Usai mengetahui kekuatan gempa dalam ukuran SR maka selanjutnya istilah yang perlu diketahui ialah magnitudo. Sebab dalam hal ini, SR dan magnitudo ternyata merupakan dua hal yang berbeda.
Magnitudo merupakan ukuran kekuatan gempa bumi yang menggambarkan besarnya energi gelombang seismik yang dipancarkan oleh sumber gempa dan merupakan hasil pengamatan seismograf.
Berikut adalah uraian tentang kekuatan gempa berdasarkan skala richter:
ADVERTISEMENT
Semakin besar gempa, maka semakin tinggi pula angka magnitudo. Skala magnitudo dihitung dengan berdasarkan sensor frekuensi getaran tanah saat gempa berlangsung. Untuk itu, keakuratan skala magnitudo lebih tinggi daripada skala richter.
Besaran yang terukur melalui skala magnitudo dinyatakan dalam bilangan bulat dan pecahan desimal.
Ukuran kekuatan gempa yang dipakai di Indonesia
Sebelumnya ukuran kekuatan gempa yang sering digunakan BMKG adalah ukuran SR, namun saat ini diketahui BMKG lebih condong menggunakan skala magnitudo, karena dianggap lebih akurat.
Selain magnitudo dan SR, BMKG juga menggunakan skala Modified Mercalli Intensity (MMI). Skala ini biasa digunakan untuk mengukur guncangan yang dirasakan warga saat terjadi gempa.
Skala Mercalli dianggap terlalu subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, saat ini penggunaan SR diketahui lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Namun begitu, skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann hingga kini juga masih sering digunakan, terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.
Demikian ulasan tentang pengertian skala richter dan ukuran kekuatan gempa bumi yang dipakai di Indonesia. Semoga ulasan di atas dapat dipahami dengan mudah dan dapat menjadi bacaan yang bermanfaat. (ANG)