Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Takziah dan Adabnya yang Harus Diperhatikan Umat Muslim
6 September 2021 15:25 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 20 Februari 2023 10:28 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam , takziah adalah kegiatan yang dilakukan untuk menguatkan saudara, keluarga, sahabat, atau teman yang ditinggalkan almarhum/almahumah. Kegiatan ini juga mendoakan jenazah kerabat atau keluarga yang meninggalkan saudara kita tersebut.
ADVERTISEMENT
Umat Muslim harus saling membantu dan menguatkan saudara sesama yang sedang mengalami musibah. Salah satunya adalah dengan bertakziah atau melayat yang sedang berduka karena kehilangan anggota keluarga.
Bagaimana adab takziah dan apa pengertian takziah tersebut? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Pengertian Takziah
Arti takziah berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah:
Dalam buku Mengurus Jenazah, Takziah, dan Ziarah Kubur oleh Endah Dwi Atmajati, dijelaskan kata takziah berasal dari akar kata al-aza yang berarti sabar. Takziah atau melayat dilakukan dengan mendatangi keluarga jenazah. Menghibur agar bersabar dan berkuat atau berteguh hati serta mendoakan jenazah agar diampuni segala dosanya.
ADVERTISEMENT
Takziah dilakukan untuk menunjukkan kepedulian sosial, meringankan kesusahan serta memberikan dorongan kekuatan mental dan menghibur keluarga yang ditinggalkan agar bersabar dalam menghadapi ujian Allah SWT.
Takziah juga membantu meringankan beban keluarga yang ditinggal seperti membantu membuatkan makanan dan membantu mempersiapkan kebutuhan selama pengurusan jenazah.
Selain bermanfaat bagi keluarga jenazah, orang yang bertakziah juga akan mendapatkan pahala. Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Tidak seorang mukmin pun datang bertakziah kepada saudaranya yang ditimpa musibah, kecuali akan diberi pakaian kebesaran oleh Allah SWT, di hari kiamat kelak." (HR Ibnu Majah)
Hukum melaksanakan takziah adalah sunah. Namun para ulama berbeda pendapat mengenai batas waktu disunahkannya takziah.
Menurut pendapat Fukaha dari mazhab yang empat (Maliki, Syafi'i, Hambali, dan Hanafi) dan Wahdah az-Zuhaili (ahli fikih dan usul fikih), takziah sunah dilakukan dengan tenggang waktu tiga hari tiga malam.
ADVERTISEMENT
Sesudah waktu itu hukumnya makruh, kecuali bagi orang yang sedang tidak berada di tampat agar tidak membangkitkan kembali kesedihan orang yang terkena musibah.
Adab Bertakziah
Berikut ini adalah adab atau etika yang sebaiknya diperhatikan oleh setiap Umat Muslim berdasarkan buku Mengurus Jenazah, Takziah, dan Ziarah Kubur oleh Endah Dwi Atmajati, yaitu:
ADVERTISEMENT
Nilai Positif Takziyah
Dalam pandangan Islam, takziyah mempunyai nilai dan keutamaan tinggi, baik bagi pelaku takziyah maupun keluarga yang terkena musibah kematian. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Setiap Mukmin yang bertakziyah atas musibah yang menimpa saudaranya, Allah SWT pasti akan mengenakan untuknya permata kemuliaan pada hari kiamat." (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)
Dikutip dari Buku Pegangan Guru Akidah Akhlak kelas XI untuk Madrasah Aliyah Semester Genap oleh Marliah (2022: 67-68), berikut adalah beberapa nilai positif takziyah yang bisa dipahami.
1. Mampu Merasakan Kesedihan yang Dialami
Orang yang melakukan takziyah adalah mereka yang mampu merasakan kesedihan atau duka yang dialami saudaranya.
2. Mampu Bermuhasabah
Dengan sering melakukan takziyah, seseorang terdorong untuk bermuhasabah (introspeksi) atas semua aktivitas yang telah dilakukannya, sehingga tumbuh keyakinan akan datangnya kematian.
ADVERTISEMENT
3. Melarang dari Perbuatan Buruk yang Mungkin Dilakukan
Melarang pelaku takziyah dari berbuat nihayah (meratap), memukul, atau merobek pakaian, dan lain sebagainya akibat musibah yang menimpanya.
4. Meningkatkan Kesadaran Diri tentang Kematian
Meningkatkan kesadaran diri tentang kepastian datangnya kematian. Sebab, tak seorang pun manusia bisa menolak kematian. Di sini, takziyah menjadi media pengingat manusia terhadap sesuatu yang pasti, yaitu kematian.
5. Mewujudkan Hubungan Baik dengan Sesama Manusia
Mewujudkan hubungan baik antarmanusia yang masih hidup dengan yang sudah mati dan keluarganya. Di sini, takziyah menjadi media silaturahmi.
6. Menumbuhkan Semangat Mengisi Hidup dengan Perbuatan Baik
Menumbuhkan semangat mengisi hidup dengan perbuatan baik dan amal saleh. Hal ini diwujudkan ketika seseorang menyadari dekatnya kematian berkat takziyah yang dilakukannya.
7. Memberikan Motivasi bagi Keluarga yang Berduka
Memberikan motivasi bagi keluarga yang berduka untuk melanjutkan hidup dengan baik dan normal setelah orang yang dicintainya meninggal dunia, terutama ketika yang meninggal adalah tulang punggung keluarga.
ADVERTISEMENT
8. Nilai Positif Lainnya
Berikut beberapa nilai positif takziyah lainnya:
Dasar Hukum Perintah Takziyah
Hukum perintah takziyah adalah disunahkan (mustahab) sekalipun kepada seorang yang bukan Muslim. Landasan atas hal ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Baihaqi bahwa Rasulullah bersabda:
ما من مؤمن يُعري أَخَاهُ بِمُصيبة إِلا كَسَاهُ اللَّهُ مِنْ حُلَلِ الْكَرَامَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Tidaklah seorang Mukmin yang turut berbelasungkawa atas musibah saudaranya kecuali Allah, memakaikan padanya perhiasan kemuliaan di hari kiamat." (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)
ADVERTISEMENT
Menurut Imam Nawawi, Imam Hambali, dan Imam Sufyan As-Sauri, takziyah disunahkan sebelum jenazah dikubur dan tiga hari sesudahnya.
Sementara Imam Hanafi berpendapat takziyah disunahkan sebelum jenazah dikuburkan. Orang yang melakukan takziyah adalah mereka yang mampu merasakan kesedihan atau duka yang dialami saudaranya.
Hal ini jelas termasuk dalam kategori amar ma'ruf nahi munkar yang merupakan salah satu dasar ajaran Islam. Amar ma'ruf nahi munkar artinya mengajak kepada perbuatan yang baik dan mencegah kepada perbuatan yang munkar.
Lebih dari itu, takziyah adalah aplikasi dari sikap saling menolong dan bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan. Allah berfirman dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 156 dan 157 sebagai berikut:
1. Al-Baqarah Ayat 156
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
ADVERTISEMENT
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: 'Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.'" (QS. Al-Baqarah: 156)
2. Al-Baqarah Ayat 157
اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
Artinya: "Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-Baqarah: 157)
Itulah pengertian dan adab yang harus diperhatikan saat bertakziyah. Semoga kita selalu dapat membantu, mendoakan, dan menguatkan saudara sesama Muslim yang sedang mengalami musibah.
(IND & SFR)