Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Tayamum dan Tata Cara Pelaksanaannya
7 April 2021 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 29 Juni 2022 10:37 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pengertian Tayamum
Dari Imran bin Husain, bahwa Rasulullah SAW melihat seseorang yang menyendiri dan tidak sholat bersama kaum muslimin lainnya, seraya bersabda: “Wahai Fulan, apa yang menghalangimu untuk menunaikan sholat bersama bersama muslim lainnya?” dia menjawab: “Ya Rasulullah, aku sedang dalam kondisi junub dan tiada air (untuk mandi wajib). Lalu beliau bersabda: “(bertayamumlah) dengan debu, maka sesungguhnya itu cukup bagimu.”
Tata Cara Tayamum
Inilah tata cara tayamum yang sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW.
1. Melakukan niat untuk bertayamum
2. Mengusap seluruh wajah dengan debu
3. Mengusap kedua tangan hingga siku dengan debu
4. Tertib, artinya urut dari niat hingga mengusap kedua tangan
Level Niat dalam Bertayamum
Dalam pengerjaan tayamum, terdapat 3 level niat yang perlu kamu pahami. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, tayamum hanyalah sebagai pengganti wudhu ketika tidak ada alat untuk berwudhu seperti saat kekeringan. Posisinya tidak bisa menggantikan air wudhu dan hadast besar yang memerlukan mandi wajib di dalamnya sebagai salah satu syarat pelaksanaan ibadah.
Secara umum, sunnah tayamum hampir sama dengan wudhu. Akan tetapi perbedaannya terletak pada mengusap jenggot dan mengulanginya sebanyak 3 kali seperti ketika wudhu dengan menggunakan air. Selain itu, disunnahkan pula untuk melepas cincin, kemudian meniup debu setelah melakukan tepukan, sehingga debu menjadi tipis dan bisa merenggangkan semua jari.
Dengan mengerti dan memahami pengertian tayamum dan tata cara pelaksanaannya, diharapkan umat islam lebih baik dalam pengamalannya. Urgensi yang perlu dilakukan tayamum juga bisa menjadi patokan tersendiri. Hal ini tentu akan menjadi salah satu upaya darurat yang meringankan, meski nantinya tetap harus memenuhi standar dan kriteria yang seharusnya.(ANG)
ADVERTISEMENT
Baca juga: Niat dan Tata Cara Tayamum bagi Orang Sakit