Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Termometer Laboratorium dan Jenis-jenisnya
1 Januari 2023 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mungkin kalian sudah tidak asing dengan termometer. Ya, termometer adalah alat yang sering digunakan untuk mengukur suhu. Bahkan termometer sering ditemukan di banyak rumah dan dipakai ketika ada anggota keluarga yang sakit.
ADVERTISEMENT
Namun pernahkah kamu mendengar istilah termometer laboratorium? Jika belum, kira-kira apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar istilah itu? Ayo cek asumsimu dengan membaca artikel tentang pengertan termometer laboratorium dan jenis-jenisnya di bawah ini
Pengertian Termometer Laboratorium
Berdasarkan buku IPA TERPADU Berbasis Sciencetechnopreneurship oleh Sri Jumini, S. Pd., M. Pd, dkk (2022:89), termometer terdiri dari beberapa jenis. Termometer klinis, misalnya, digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia, sementara termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu benda selain tubuh manusia.
Selain itu sesuai namanya, termometer laboratorium menjadi termometer yang sering digunakan di laboratorium. Jadi, biasanya termometer ini akan digunakan ketika seseorang sedang menguji berbagai hal di laboratorium.
ADVERTISEMENT
Secara umum, termometer ini serupa dengan termometer klinis yang biasa kita temukan di kehidupan sehari-hari karena memiliki fungsi yang sama dalam pengukuran suhu panas . Bedanya hanya di tempat penggunaan dan objek yang diukur saja.
Jenis-jenis Termometer Laboratorium
Ada berbagai jenis termometer laboratorium, yakni:
1. Termometer Raksa
Sesuai namanya, termometer ini menggunakan zat cair yang bernama raksa. Cara kerjanya adalah ketika suhu meningkat, maka udara akan memuai sehingga volume raksa akan ikut naik.
2. Termokopel
Termokopel merupakan termometer yang memakai dua jenis logam berbeda. Cara kerjanya adalah keitka suhu berubah, maka arus listrik juga akan berubah. Kuat arus inilah yang diukur sehingga kita bisa mengetahui suhunya.
3. Termometer Optik
Sesuai namanya, cara kerja termometer ini memakai perubahan cahaya yang mana logam akan berubah warna berdasarkan suhu yang diukur.
ADVERTISEMENT
4. Termometer Hambat Listrik
Seperti namanya, cara kerja termometer ini adalah memakai hambat listrik yang menggunakan bahan platina. Jadi bila suhu naik, maka hambatan pada platina juga akan naik.
5. Termometer Gas
Termometer ini memiliki tabung kaca berisi gas yang tersambung dengan manometer. Cara kerjanya adalah gas dalam tabung tersebut akan terurai bila suhu naik sehingga membuat cairan pada manometer mati atau menguap. Seiring hal tersebut terjadi, maka suhu yang terukur pun ikut naik.
Demikian pengertian dan jenis-jenis termometer laboratorium . Semoga bisa menambah wawasanmu. (LOV)