Pengertian THR dan Aturannya bagi Pekerja

ilustrasi apa itu thr, sumber foto: Pexels.com

Setiap hari raya selalu identik dengan THR, lalu apa itu THR? THR adalah singkatan dari Tunjangan Hari Raya, merupakan hak pekerja berupa pendapatan di luar upah yang wajib dibayarkan oleh pemberi kerja kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya dalam bentuk uang atau bentuk lain.

THR diberikan jelang hari raya keagamaan sesuai agama yang dianut atau kebijakan perusahaan. Hari raya keagamaan yang dimaksud adalah:

Pemenuhan kewajiban perusahaan dalam memberikan Tunjangan Hari Raya kepada setiap pekerja merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan untuk menciptakan ketenangan dalam usaha.

Aturan THR Bagi Pekerja

ilustrasi apa itu thr, sumber foto: Pexels.com

Adapun pemberian THR telah diatur dalam undang-undang. Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan (“Permenaker 6/2016”). Peraturan ini terdiri dari 13 pasal dan mulai diberlakukan saat diundangkan, pada tanggal 8 Maret 2016.

Di dalam Pasal 3 angka 2 Permenaker 6/2016 dinyatakan bahwa pekerja atau buruh yang telah memiliki masa kerja satu bulan diberikan THR secara proporsional sesuai masa kerja. Ketentuan ini berbeda dengan ketentuan sebelumnya yang menetapkan bahwa pekerja atau buruh yang berhak mendapatkan THR adalah yang memiliki masa kerja minimal tiga bulan. THR diberikan sekali dalam setahun. Seperti dikutip dari buku Hak Karyawan Atas Gaji dan Pedoman Menghitung terbitan Niaga Swadaya, THR yang diberikan kepada pekerja telah dihitung sesuai dengan peraturan perundang-undangan pemerintah sebagai berikut:

Baca juga: Guru Besar Ekonomi Unair Bagikan Cara Pintar Atur THR

Demikianlah ulasan singkat tentang arti apa itu THR serta aturannya bagi perusahaan dan pekerja. Jangan lupa untuk mengelola keuangan selama liburan dari THR yang telah diterima dengan baik supaya bermanfaat. (SR)