Penjelasan Singkat Perjuangan Nuku Lengkap dengan Latar Belakangnya

Ilustrasi Perjuangan Nuku. Foto: dok. British Library (Unsplash)

Sultan Nuku dikenal sebagai salah satu pahlawan perjuangan kemerdekaan yang berjasa bagi Indonesia. Ulasan jawaban dari soal “jelaskan secara singkat perjuangan Nuku” yang disajikan dalam artikel ini dapat memperkaya pengetahuan sejarah Indonesia sebelum kemerdekaan Indonesia.

Selain perjalanan perjuangan yang dilakukan Sultan Nuku, dalam artikel ini juga disajikan bagaimana latar belakang peristiwa yang memicu adanya pertentangan yang dilakukan Sultan Nuku.

Penjelasan Singkat Perjuangan Nuku Lengkap dengan Latar Belakang Terjadinya

Ilustrasi Perjuangan Nuku. Foto: dok. British Library (Unsplash)

Sebelum Indonesia menjadi negara yang utuh dan merdeka, Indonesia sempat dijajah dan dikuasai beberapa pihak termasuk Belanda. Adanya penjajahan ini tentu membuat para pahlawan Indonesia tergerak untuk melakukan perlawanan. Salah satu tokoh pahlawan yang melakukan perlawanan adalah Nuku atau yang dikenal dengan sebutan Sultan Nuku.

Sultan Nuku merupakan salah satu pahlawan Indonesia yang berasal dari Tidore. Nuku melakukan perlawanan untuk memperjuangkan Tidore yang ingin dikuasai oleh pihak Belanda. Pembahasan mengenai perjuangan Nuku dalam melawan penjajahan dijelaskan dalam buku berjudul Buku Pintar Mengenal Pahlawan Indonesia yang ditulis oleh Suryadi Pratama (2019: 34).

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa Sultan Nuku atau yang juga dikenal sebagai Muhammad Amiruddin merupakan pahlawan Indonesia yang lahir di wilayah Soasiu, Kerajaan Tidore pada tahun 1738. Sultan Nuku memiliki jiwa kepahlawanan yang diturunkan oleh ayahnya yang juga seorang raja.

Sultan Nuku kemudian dinobatkan menjadi Sultan dari Kerajaan Tidore pada tanggal 13 April 1779. Beliau mendapat julukan Jou Barakati, yang artinya Pemimpin Perang. Perjuangan yang dilakukan Sultan Nuku dalam melawan penjajahan Belanda dimulai pada tahun 1781.

Sultan Nuku sangat tidak suka bahkan membenci kolonial. Hal ini timbul karena pihak Belanda yaitu VOC ingin ikut campur dalam pemilihan sultan untuk Kerajaan Tidore. Tak hanya itu, akibat kesewenang-wenangan VOC, masyarakat yang dipimpin di bawah pemerintahan Kerajaan Tidore mengalami penderitaan yang luar biasa.

Perlawanan yang dilakukan Sultan Nuku juga dijelaskan lebih lengkap dalam buku berjudul Biografi Pahlawan Kusuma Bangsa yang ditulis oleh Ria L (2011: 60). Tertulis dalam buku tersebut bahwa setelah ayah Nuku yang bernama Sultan Jamaluddin ditangkap dan ditahan Belanda, Sultan Nuku melakukan penentangan bersama adiknya yang bernama Kamaluddin untuk melawan Belanda yang ingin ikut campur dalam mengatur pergantian tahta di Kerajaan Tidore.

Pihak Belanda ingin menggantikan kedudukan Sultan Jamaluddin untuk menguasai Kerajaan Tidore dengan mengusulkan Kaicil Gay Jira sebagai penerus tahta. Penentangan yang dilakukan Sultan Nuku dan adiknya membuahkan hasil dengan diangkatnya Kamaluddin sebagai sultan di Kerajaan Tidore.

Selepas itu, Nuku meninggalkan Tidore dan mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil yang ada di sekitar Pulau Seram dan Papua. Sultan Nuku memilih Seram Timur sebagai pusat kedudukannya dan membangun armada kora-kora. Namun usahanya ini berhasil dikuasai Belanda.

Dengan begitu, Sultan Nuku tak tinggal diam dan segera membuat kekuatan baru di Pulau Gorong. Sultan Nuku mengadakan hubungan timbal balik dengan Inggris untuk mendapatkan senjata. Senjata yang diperolehnya ini digunakan Sultan Nuku untuk melawan Belanda. Dengan adanya perlawanan Sultan Nuku, Tidore kemudian berhasil direbut dan dikuasai kembali oleh Sultan Nuku.

Setelah Tidore berhasil dikuasai kembali dan merebut wilaya Ternate dari kekuasaan Belanda, Sultan Nuku kemudian meninggal dunia pada tahun 1805. Berkat jasanya, Pemerintah Republik Indonesia memberikan penghargaan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No.071/TK/1995.

Baca juga: Sejarah Perjuangan Sultan Nuku dalam Melawan Penjajah

Demikian ulasan tentang perjalanan perjuangan Sultan Nuku dalam merebut kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda. Pemaparan ini dapat dipelajari untuk menambah wawasan tentang sejarah Indonesia. (DAP)