Konten dari Pengguna

Penjelasan tentang Rukun Puasa dalam Islam

Berita Terkini
Penulis kumparan
13 Maret 2024 18:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rukun puasa ada dua, jelaskan keduanya, sumber: unsplash/MuhammadAdil
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rukun puasa ada dua, jelaskan keduanya, sumber: unsplash/MuhammadAdil
ADVERTISEMENT
Rukun puasa ada dua, jelaskan keduanya! Sebagai umat muslim, sudah selayaknya mengetahui rukun puasa. Tujuannya agar puasa yang dijalankan bisa bernilai sah dan sesuai dengan syariat Islam.
ADVERTISEMENT
Puasa merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap umat muslim. Dalam pelaksanaannya, tidak cukup hanya menahan lapar dan haus, melainkan juga mematuhi rukun-rukun yang telah ditetapkan agama Islam.

Rukun Puasa dalam Islam

Ilustrasi Rukun puasa ada dua, jelaskan keduanya, sumber: unsplash/MufidMajnun
Rukun puasa ada dua, jelaskan keduanya! Puasa adalah aktivitas menahan diri dari berbagai hal yang membatalkan, yakni makan, minum, hingga berhubungan suami istri mulai terbit fajar sampai matahari terbenam.
Mengutip buku Tuntunan IbadahRamadan dan Hari Raya oleh Syamsul (2022), rukun puasa yang perlu dilakukan umat Islam yakni sebagai berikut:

1. Niat

Rukun puasa yang pertama yaitu niat. Betapa pentingnya niat, hingga Rasulullah menyatakan bahwa setiap perbuatan tergantung dengan niatnya. Tanpa diawali niat yang lurus, puasa yang dijalankan akan sia-sia atau tidak sah.
ADVERTISEMENT
Rasulullah bersabda: "Barangsiapa tidak berniat puasa di waktu malam maka tidak ada puasa baginya (tidak sah)." (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah)
Niat puasa wajib dilakukan mulai dari waktu maghrib sampai sebelum terbit fajar. Puasa wajib yang dimaksud di sini adalah puasa Ramadan, puasa qadha Ramadan, puasa kafarat, puasa nazar, dan puasa fidyah haji.
Adapun niat puasa sunah bisa dilakukan usai terbit fajar, dengan syarat sebelum matahari tergelincir (memasuki waktu zuhur). Namun, orang yang berpuasa sunah tersebut belum melakukan suatu aktivitas yang membatalkan puasanya.

2. Menahan Diri

Rukun puasa yang selanjutnya adalah menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa, mulai terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari. Adapun sebelum fajar terbit ditandai dengan kumandang adzan subuh, sehingga setiap muslim masih boleh untuk makan dan minum.
ADVERTISEMENT
Umat muslim menganggap bahwa waktu Imsak sebagai batas akhir diperbolehkannya makan dan minum. Padahal, batas waktu yang benar adalah waktu subuh. Hal ini mengacu pada Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 187:
... وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ ...
Artinya: "...Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam…”
Itulah jawaban dari pertanyaan, rukun puasa ada dua, jelaskan keduanya. Dengan melaksanakan rukun tersebut, ibadah puasa yang dilakukan bisa bernilai sah. (DLA)