Penjelasan Teori yang Melukiskan Asal Usul Tata Surya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
5 Desember 2022 18:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Asal Usul Tata Surya. (Foto: Luminas_Art by https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Asal Usul Tata Surya. (Foto: Luminas_Art by https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Para pakar sains zaman dahulu banyak memikirkan tentang alam semesta dan telah meletakkan dasar-dasar pemahaman terhadap alam semesta. Pemahaman akan tata surya didasarkan pada intuisi dan intelektualitas setiap ahli dalam merilis berbagai pendapat dan teori. Terdapat dua kelompok terkait teori tentang tata surya, yaitu teori yang bersifat klasik menyangkut tata surya dan teori yang bersifat kontemporer yang menyangkut alam semesta. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai teori yang melukiskan asal-usul tata surya dalam pelajaran sains.
ADVERTISEMENT

Apa Saja Teori Asal-usul Tata Surya?

Ilustrasi Asal Usul Tata Surya. (Foto: 0fjd125gk87 by https://pixabay.com/id/)
Teori asal-usul tata surya sampai sekarang menjadi topik yang terus dibahas di kalangan pakar sains. Berdasarkan sejarah, berikut teori asal-usul tata surya yang dikutip dari buku Geografi Lingkungan yang ditulis oleh I Gusti Bagus Arjana (2021: 10):

1. Thales (624-547 SM)

Menyatakan bahwa komponen alam semesta adalah api, air, bumi, dan udara. Keempat unsur tersebut membentuk planet bumi. Ketika itu bumi dipahami sebagai benda yang terapung di atas air, sehingga sekali waktu bergoyang dipahami sebagai gempa bumi.

2. Anaximander (585-528 SM)

Teori yang dirilisnya menyatakan tanpa keraguan bahwa bumi bentuknya datar seperti sehelai daun yang melayang-layang. Bentuk yang datar mengindikasikan bahwa jika seseorang bergerak menjauhi pusat, akan sampai di satu batas atau di pinggir.
ADVERTISEMENT

3. Phytagoras (pada abad ke-6)

Berdasarkan perhitungannya, secara berani ia menyatakan bahwa bumi bentuknya bulat. Teorinya ini merupakan pemikiran yang revolusioner dan radikal, sebab sebelum abad ke-6, bentuk bumi masih dianggap datar.

4. Copernicus (1473-1543)

Teori yang sangat monumental muncul karena sebelumnya belum ada pakar yang mengemukakan bahwa bumi dan planet lainnya bergerak menurut garis edar masing-masing, yang mana matahari sebagai titik pusat atau titik edar benda-benda alam, yaitu planet.

5. Big Bang Theory

Merupakan teori yang diterima secara luas yang menjelaskan terbentuknya tata surya, termasuk alam semesta. Sebelum terjadi ledakan yang maha dahsyat, tidak dikenal alam semesta seperti itu, ruang dan waktu yang dikenal bukan demikian adanya. Ledakan tersebut menandai terciptanya alam semesta yang mencakup waktu, ruang, dan proses alamiah yang kita ketahui sekarang.
ADVERTISEMENT
Ilmu pengetahuan bertujuan untuk mencari kebenaran dan terus mencari kebenaran, melalui kajian teoritik dan empiric. Demikian penjelasan mengenai teori asal-usul tata surya dalam pembelajaran sains. Semoga bermanfaat! (CHL)