Konten dari Pengguna

Penyebab Gejala Atmosfer Diperlukan dalam Kajian Geografi

Berita Terkini
Penulis kumparan
1 September 2024 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gejala atmosfer seperti penyinaran matahari suhu udara tekanan udara hujan dan angin sangat diperlukan dalam kajian geografi karena. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gejala atmosfer seperti penyinaran matahari suhu udara tekanan udara hujan dan angin sangat diperlukan dalam kajian geografi karena. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu geografi, ada banyak materi yang perlu dipelajari dengan baik. Salah satunya terkait gejala atmosfer. Gejala atmosfer, seperti penyinaran matahari, suhu udara, tekanan udara, hujan, dan angin sangat diperlukan dalam kajian geografi karena termasuk bagian unsur cuaca untuk menentukan iklim.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, adanya gejala-gejala tersebut sangat diperlukan dalam proses penentuan iklim. Artinya, tanpa adanya unsur cuaca, akan sulit untuk menentukan iklim di suatu wilayah.

Gejala Atmosfer sebagai Unsur Cuaca untuk Menentukan Iklim

Ilustrasi gejala atmosfer seperti penyinaran matahari suhu udara tekanan udara hujan dan angin sangat diperlukan dalam kajian geografi karena. Sumber: pexels.com
Mengutip dari Buku Siswa Geografi SMA/MA Kelas 10, Dadang Tri Atmoko dan Rudarti (2021), gejala atmosfer, seperti penyinaran matahari, suhu udara, tekanan udara, hujan, dan angin sangat diperlukan dalam kajian geografi karena termasuk bagian unsur cuaca untuk menentukan iklim.
Semua unsur cuaca tersebut tentunya memiliki peran penting dalam kajian geografi. Sebab, gejala atmosfer ini adalah faktor-faktor utama yang memengaruhi cuaca.
Singkatnya, cuaca adalah salah satu fenomena yang terjadi di atmosfer dan kemudian akan memengaruhi fenomena alam lain, seperti hujan, salju, badan, topan, hingga awan.
ADVERTISEMENT
Sementara iklim adalah rata-rata dari unsur cuaca secara umum yang terjadi di suatu wilayah dalam kurun waktu yang relatif lebih panjang. Selain itu, gejala atmosfer juga dapat menjadi faktor yang memengaruh perubahan musim.
Oleh karena itulah, perubahan musim bisa terjadi kapan saja atau pada waktu tertentu. Sedangkan dari bidang pertanian, gejala atmosfer seperti yang sudah disebutkan sebelumnya juga menjadi faktor penentu yang memengaruhi kegiatan pertanian.
Contohnya, seperti hujan yang menjadi faktor penentu sekaligus pembatas bagi kegiatan pertanian secara umum di setiap wilayah.
Dengan kata lain, gejala-gejala atmosfer tersebut berpengaruh terhadap kehidupan di permukaan bumi. Apalagi kajian geografi ini juga mencakup seluruh fenomena atau gejala yang terjadi di geosfer.
ADVERTISEMENT
Jadi, kesimpulan dari informasi di atas adalah gejala atmosfer, seperti penyinaran matahari, suhu udara, tekanan udara, hujan, dan angin sangat diperlukan dalam kajian geografi karena termasuk bagian unsur cuaca untuk menentukan iklim serta berbagai kegiatan lainnya di permukaan bumi. (Anne)