Konten dari Pengguna

Penyebab Sarekat Islam Berkembang Pesat dalam Waktu Singkat

Berita Terkini
Penulis kumparan
16 Juli 2024 21:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sarekat Islam dalam waktu singkat berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan. Foto: Unsplash/Mufid Majnun
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sarekat Islam dalam waktu singkat berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan. Foto: Unsplash/Mufid Majnun
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sarekat Islam merupakan organisasi yang lahir sebelum Indonesia merdeka. Terlebih, Sarekat Islam dalam waktu singkat berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan keanggotaan yang terbuka, pemimpin yang kharismatik, dan berjuang untuk rakyat kecil.
ADVERTISEMENT
Meskipun pada awal pembentukannya sebagai kerja sama perdagangan, namun Sarekat Islam memperjuangkan hak-hak rakyat. Hal ini membuat Belanda khawatir dengan aktivitas yang dilakukan Sarekat Islam.

Alasan Sarekat Islam dalam Waktu Singkat Berkembagn dengan Pesat

Ilustrasi Sarekat Islam dalam waktu singkat berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan. Foto: Unsplash/Hasan Almasi
Dikutip dari buku Explore Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jilid 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII oleh Sri Untari dan Ginawan Rianto (2019) Sarekat Islam yang sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islam didirikan oleh Haji Samanhudi pada tahun 1911 di Solo.
Tujuan organisasi ini didirikan untuk memajukan kepentingan ekonomi pedagang Islam di Indonesia. Sebab, pada saat tersebut pedagang keturunan Tionghoa lebih maju dari pribumi. Hal ini menghasilkan status penduduk pedagang Tionghoa lebih tinggi.
Kemudian pada tahun 1912, H.O.S. Tjokroaminoto mendirikan organisasi yang sama di Surabaya. Ia kemudian dipilih menjadi pemimpin yang baru dan mengubahnya menjadi Sarekat Islam.
ADVERTISEMENT
Meskipun tujuan awal untuk menjalin kerja sama dan memajukan pedagang Islam di Indonesia, namun Sarekat Islam menjadi organisasi ternama. Meski demikian, Sarekat Islam dapat berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi karena beberapa hal, yakni:

1. Keanggotaan yang Terbuka dan Merakyat

Sarekat Islam tidak membatasi keanggotaan hanya kepada golongan tertentu. Setiap orang bisa menjadi anggota, tanpa memandang status sosial atau ekonomi.
Hal ini menarik banyak anggota dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk petani, pedagang, dan buruh. Meski demikian, Sarekat Islam membatasi masuknya pegawai negeri untuk menjadi anggota untuk menjadi agar tetap menjadi organisasi rakyat.

2. Kepemimpinan Karismatik

Tokoh-tokoh seperti Haji Samanhudi dan H.O.S. Tjokroaminoto adalah pemimpin yang memiliki kharisma dan visi yang kuat. Mereka mampu menginspirasi dan memobilisasi massa untuk untuk berjuang bersama-sama.
ADVERTISEMENT

3. Berjuang untuk Rakyat Kecil

Sarekat Islam juga dikenal sebagai organisasi yang peduli dan berjuang untuk kepentingan rakyat kecil. Mereka menentang ketidakadilan dan eksploitasi yang dilakukan oleh kolonial Belanda.
Sikap ini membuat Sarekat Islam mendapatkan dukungan luas dari masyarakat yang merasa tertindas.

Runtuhnya Sarekat Islam

Ilustrasi runtuhnya Sarekat Islam. Foto: Unsplash/Duncan Kidd
Meskipun berkembang pesat dan ditakuti Belanda, namun lambat laun Sarekat Islam perpecahan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan politik di dalamnya pada tahun 1929.
Sarekat Islam terkena pengaruh komunis yang diperkenalkan oleh Hendrio Josephus Maria Sneevliet pada tahun 1913. Setahun kemudian, ia bersama Adolf Baars mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) di Semarang.
Karena ISDV tidak memiliki hubungan dekat dengan rakyat, sehingga ia mencoba masuk ke Sarekat Islam Semarang yang dipimpin oleh Semaun. Pada awalnya, Semaun menolak Sarekat Islam mengirimkan wakilnya ke Volksraad.
ADVERTISEMENT
Namun lambat lain, Semaun memiliki pengaruh besar dan menimbulkan perpecahan dalam Sarekat Islam. Pada akhirnya Sarekat Islam terbagi menjadi dua kubu, yakni SI Putih yang yang diketahui Tjokroaminoto dan SI Merah yang dipimpin Semaun.
SI Putih masih berhaluan kanan dan menjunjung agama dalam tubuh Sarekat Islam. Namun SI Merah menentang adanya percampuran agama dan politik.
Samaun sebagai ketua SI Merah dan tokoh komunis kemudian mengadakan Kongres ISDV di Semarang pada bulan Mei 1920.
Hasilnya adalah ISDV berubah nama menjadi Perserikatan Komunis di Hindia (PKH) yang kemudian berubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) di tahun 1924.
Demikianlah informasi singkat tentang sarekat islam dalam waktu singkat berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti yang dijelaskan di atas. Semoga dapat menambah wawasan tentang sejarah Indonesia.(MZM)
ADVERTISEMENT